Sabtu 20 May 2017 07:10 WIB

Buku Gratis untuk Masa Depan Anak Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (tengah), Mendikbud Muhadjir Efendy (kiri) , dan Menko PMK Puan Maharani (kanan) menghadiri Peringatan Hari Buku Nasional bersama sejumlah anak-anak SD dan SMP di Halaman Tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5).
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Presiden Joko Widodo (tengah), Mendikbud Muhadjir Efendy (kiri) , dan Menko PMK Puan Maharani (kanan) menghadiri Peringatan Hari Buku Nasional bersama sejumlah anak-anak SD dan SMP di Halaman Tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Buku adalah gudangnya ilmu dan jendelanya dunia. Di era serba teknologi dan era keterbukaan saat ini, menumbuhkan minat baca anak-anak tidaklah mudah dan memang memerlukan berbagai cara. Salah satunya yakni dengan cara menghidupkan kembali budaya mendongeng dan bercerita anak-anak.  

Upaya ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei. Bukan lagi membangkitkan semangat untuk berjuang melawan penjajah, namun membangkitkan semangat untuk menumbuhkan kembali minat baca generasi muda.  

Hal inilah yang menjadi cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menarik minat baca para siswa. Ratusan siswa yang mengenakan seragam pramuka, Sekolah Dasar (SD), dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tampak bersemangat berkumpul di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.  

Saat itu, bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional, para siswa akan mendengarkan dongeng dari pemimpin tanah air. Meskipun mengaku tak pernah sekalipun mendongeng, namun Jokowi bersedia memberikan dongengnya kepada siswa-siswi tersebut.  

Dongeng Jokowi yakni cerita rakyat Lutung Kasarung. Melalui cerita rakyat ini, Jokowi ingin menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan mengajarkan moral yang baik kepada generasi muda bangsa. Apalagi di tengah era keterbukaan saat ini, nilai-nilai kesantunan di Indonesia harus terus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Cerita nusantara ini disampaikan kepada anak-anak kita sejak dini sehingga nilai moral, nilai etika, kesantunan, kejujuran, nilai keberanian, ada di anak-anak kita. Karena cerita-cerita yang baik tadi,” kata Jokowi.  

Dongeng nusantara ini juga menjadi bukti kekayaan dan keanekaragaman budaya dari berbagai daerah di Tanah Air. Namun, tak seluruh anak-anak Indonesia dapat menikmati kekayaan budaya dan cerita nusantara ini.

Bagi anak-anak yang tinggal di daerah pelosok tanah air, di daerah di luar Pulau Jawa, mendapatkan sebuah buku tidaklah mudah. Sulitnya distribusi serta ongkos kirim untuk sebuah buku yang cukup mahal bagi anak-anak menjadi keluhan tersendiri.  

Karena itu, Presiden kemudian menyanggupi untuk mengirimkan buku secara gratis ke seluruh daerah di Tanah Air. Setiap bulannya, tepat di tanggal 17, pemerintah akan mengirimkan buku-buku tersebut ke berbagai daerah.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong meningkatnya minat baca generasi muda, sehingga Indonesia semakin bangkit dari ketertinggalannya. Khusus untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, pemerintah akan mengirimkan buku gratis tersebut pada tanggal 20 esok.

"Hari ini saya perlu sampaikan sesuai dengan janji saya pada seluruh pegiat literasi, pegiat minat baca bahwa setiap bulan nanti ada satu hari kita bisa mengirimkan buku ke pelosok Tanah Air lewat kantor pos, tanggal 20 dan itu digratiskan. Pada bulan ini tanggal 20, dan setiap bulannya tanggal 17," ujar Jokowi.

Kepada para siswa, Presiden berpesan, untuk mewujudkan cita-cita haruslah dilakukan dengan giat membaca serta berdoa. Membaca buku pelajaran maupun cerita rakyat menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kehidupan bangsa.

"Anak-anak saya titip semuanya, belajar yang baik, jangan lupa berdoa, bersembahyang, dan juga jangan lupa giat membaca, membaca dongeng boleh, dan terutama buku-buku pelajaran anak-anak," tutur Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement