Jumat 05 May 2017 10:43 WIB

Fasilitas UNBK Minim di Garut

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) di SMPN 1 Garut masih jauh dari memadai karena terbatasnya jumlah perangkat komputer. Alhasil para siswa harus membawa laptop pribadi atau meminjam kepada guru di sekolah. 

Kepala SMPN 1 Garut, Ahmad Gunawan mengatakan sekolahnya hanya mempunyai 160 unit komputer. Padahal siswa yang mengikuti ujian sebanyak 394. Sehingga guna mengatasi kekurangan, maka para siswa wajb membawa laptop pribadi. "Ada juga yang dipinjami oleh guru. Semuanya demi kelancaran pelaksanaan UNBK," katanya, Kamis (4/5).

Walau dengan segala keterbatasan, tutur Ahmad, pihaknya tetap memaksimalkan fasilitas yang ada. Menurutnya, para siswa pun tak terganggu meski harus membawa atau meminjam laptop guna mengikuti UNBK. "Semuanya juga sudah diantisipasi. Hingga sekarang (kemarin) tak ada kendala berarti. Jaringan internet juga lancar saat siswa mengerjakan soal ujian,"ujarnya.

Ia juga menjamin para siswanya mampu jujur ketika mengerjakan soal UNBK. Sebab pihak sekolah telah memasang CCTV untuk membantu mengawasi pelaksanaan ujian. "CCTV juga untuk memantau pengawas di ruangan. Kami tidak ingin ada kecurangan dalam pelaksanaan ujian," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Mahmud menyebut lima SMP dan satu MTs di Kabupaten Garut melaksanakan UNBK. Walau begitu, ujian berbasis kertas dan pensil memang masih mendominasi akibat terbatasnya fasilitas di sekolah. "Ini tahun kedua pelaksanaan UNBK. Belajar dari pengalaman tahun lalu, kami juga sudah menyiapkan antisipasi. Terutama jika ada gangguan jaringan dan listrik," jelasnya.

Ia menerangkan pihak sekolah yang melaksanakan UNBK telah menyiapkan genset dan petugas PLN kalau terjadi gangguan listrik. Ke depannya, Disdik akan mendorong sekolah lain untuk ikut serta melaksanakan UNBK.

"Fasilitasnya tentu harus disiapkan. Cuma memang biayanya tidak sedikit. Tapi akan kami usahakan biar makin banyak sekolah yang melaksanakan UNBK," harapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement