Kamis 13 Apr 2017 19:50 WIB

Kemendikbud Klaim Pelaksanaan UN SMA/MA Berjalan Sukses

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah
 Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di MAN 4 Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di MAN 4 Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim pelaksanaan Ujian Nasional untuk jenjang SMA/MA berjalan sukses. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Daryanto, mengatakan laporan pengaduan yang masuk dari daerah-daerah lebih sedikit dibanding tahun lalu.

"UN SMA/MA berjalan baik, tidak ada hambatan yang signifikan. Terkait beberapa pengaduan, hari ini kami menerima sangat sedikit hampir kurang dari sepuluh aduan," kata Daryanto di Gedung A Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (13/4).

Secara keseluruhan, Daryanto mengatakan, dari hari pertama UN pada Senin (10/4) sampai dengan Kamis (13/4), aduan yang masuk umumnya terkait kendala teknis seperti pemadaman listrik dan sambungan internet. Kendati demikian, ia mengakui masih ada pengaduan yang ditengarai terkait kebocoran soal dan kunci jawaban.

Menurut Daryanto, Kemendikbud telah melakukan pendalaman terkait aduan tersebut. Kronologinya, siswa membawa telepon seluler ke dalam ruang ujian tanpa sepengetahuan pengawas. Siswa memotret layar komputer yang berisi soal untuk meminta bantuan. Ia membantah foto soal itu sempat beredar luas di kalangan siswa.

Menurut dia, kecurangan tersebut segera diketahui oleh pengawas. Kasus ini sudah ditangani dan siswa yang bersangkutan sudah diberikan peringatan. Ia menyatakan, pengawas ruangan juga mendapat sanksi. "Kendala, pengawas sulit menggeledah kantong saku. Ada saja yang kelewat saat digeledah. Tas sudah ditaruh luar," ujar Daryanto.

Inspektur Jenderal Kemendikbud mengklaim tidak ada pengaduan yang ekstrim dan mendesak ditangani selama proses Ujian Nasional 2017 berlangsung. Seluruh soal terdistribusi dengan baik, tidak ada yang tertukar seperti tahun-tahun sebelumnya. Lanjut dia, peserta UN berkebutuhan khusus juga mendapatkan distribusi soal dengan baik.

Terkait ujian susulan, Daryanto mengatakan Kemendikbud belum mempunyai data resmi berapa siswa SMA/SMK/MA yang akan memgikuti ujian susulan. Ia mengungkapkan, kebanyakan siswa yang mengalami ujian susulan adalah peserta UNBK. Selain itu, peserta ujian susulan juga didominasi siswa SMK, terkait mata pelajaran pilihan kejuruan.

"Ada beberapa pengaduan yang masuk. Misalnya, ada satu sekolah yang berkasnya kekurangan, tapi solusinya kami ikutkan dengan ujian susulan," imbuh Sekretaris Litbang Kemendikbud, Dadang Sudiyarto. Ia belum dapat memberikan angka pasti berapa jumlah pengaduan dari daerah-daerah yang masuk ke posko UN Kemendikbud.

Dadang mengungkapkan total peserta UN SMA dan MA di seluruh Indonesia berjumlah 1,8 juta siswa dari 20.553 satuan pendidikan. Jumlah peserta UNBK diperkirakan empat kali lipat dibanding tahun lalu. Ada tiga provinsi yang sudah seratus persen menerapkan UNBK, yakni Provinsi Bangka Belitung, Yogyakarta dan DKI Jakarta. 

Total ada 9.661 sekolah dan 1.145.341 siswa peserta UNBK. Adapun, peserta ujian nasional yang menggunakan kertas ada 666.878 siswa dari 1.0892 sekolah. Dari 9661 sekolah yang mengikuti UNBK, Dadang mengungkapkan, ada 7.689 sekolah yang melaksanakan UNBK di sekolah sendiri, sedangkan 1972 sekolah bergabung dengan sekolah lain.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement