Senin 10 Apr 2017 16:33 WIB

Demi Kelancaran UNBK Sekolah Sewa Genset Seharga Rp 6 Juta

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Senin (10/4).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA sederajat di Kota Semarang, melakukan berbagai cara untuk memastikan kelancaran pelaksanan ujian, yang dimulai serentak Senin (10/4) ini. SMAN 1 Semarang, misalnya harus menyewa genset selama pelaksanaan UNBK kali ini. 

Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan daya listrik, selama empat hari pelaksanaan UNBK. “Apakah nantinya terpakai atau tidak, kami sudah mengantisipasi agar pelaksanaan UNBK kali ini tetap berjalan lancar,” ungkap Wakil Kepala SMAN 1 Semarang Bidang Akademik, Agustin Yuanis di Semarang.

Menurutnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan PT PLN agar selama pelaksanaan UNBK di Jawa Tengah jangan sampai ada pemadaman listrik.

Namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan jamak terjadi hujan deras disertai angin kencang pihak sekolah tetap mempersiapkan semua hal guna memperkecil resiko gangguan kelancaran.

SMAN 1 Semarang tidak mau mengambil resiko terjadinya gangguan daya listrik pada saat pelaksanaan ujian berlangsung. Oleh karena itu opsi menyewa genset ditempuh untuk menjamin pelaksanaan bisa berlangsung tanpa ada kendala listrik.

Genset ini disewa dengan biaya Rp 1,5 juta per hari. Karena pelaksanaan UNBK kali ini berlangsung selama empat hari, maka sekolah harus mengeluarkan biaya hingga Rp 6 juta. 

Inisiatif menyewa genset ini datang dari orang tua siswa. Termasuk biaya yang dibutuhkan untuk menyewa genset juga merupakan sumbangan dari orang tua siswa.

Agustin menambahkan, di SMAN 1 Semarang ada sebanyak 504 siswa peserta UNBK. Masing- masing terdiri atas 417 siswa juruan IPA dan 87 siswa IPS. Mereka melaksanakan UNBK dalam enam ruangan ujian yang disiapkan sekolah.

UNBK  di sekolah ini setiap hari dilaksanakan dalam tiga gelombang. Hal ini disebabkan keterbatasan komputer sarana ujian. “Komputer yang tersedia hanya 168 unit serta 15 unit komputer cadangan, sementara jumlah peserta UNBK tahun ini mencapai 504 siswa,” katanya.

Secara umum, masih jelas Agustin, pelaksanaan UNBK gelombang pertama bisa dilaksanakan dengan lancar. Para siswa dapat mengikuti dan mengerjakan soal- soal ujian dengan baik tanpa ada gangguan. “Kami telah melakukan UNBK pada tahun lalu. Tahun ini, kami juga melakukan simulasi tiga kali sebelum pelaksanaan UNBK ini,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement