Senin 03 Apr 2017 23:54 WIB

Kemendikbud Terima 383 Aduan di Hari Pertama UNBK SMK

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
 Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta, Senin (3/4).
Foto: Republika/Prayogi
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta, Senin (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut terdapat 383 aduan penyelenggaraan ujian nasional (UN) jenjang pendidikan SMK pada hari pertama pelaksanaannya. "Terdapat 383 aduan yang masuk ke Kemendikbud," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ari Santoso dalam konferensi pers di Kemendikbud Senayan Jakarta, Senin (3/4).

Ia menjelaskan aduan yang paling dominan, yakni disebabkan permasalahan infratruktur sekolah sebanyak 148. Kemudian, aduan lainnya yakni masalah infrastruktur pusat empat aduan, permasalahan SDM 40 aduan, permasalahan aplikasi 40 aduan, permasalahan SOP 66 aduan, sisanya belum ada keterangan lebih lanjut. Dari 383 aduan, Kemendikbud telah menyelesaikan aduan sebanyak 305 permasalahan.

Ari menyebut, Jawa Barat menjadi daerah paling tinggi yang mempunyai permasalahan pada hari pertama penyelenggaraan UN SMK, yakni sebanyak 85 aduan. Kemudian, posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 55 permasalahan, Sumatra Utara 37 permasalahan, Jawa Timur 32 permasalahan, DKI Jakarta 23 permasalahan, Jambi 22 permasalahan. Selanjutnya, Nusa Tenggera Timur 14 permasalahan, Banten 12 permasalahan, Sumatra Selatan 11 permasalahan, Bali sembilan permasalahan, Sulawesi Utara sembilan permasalahan, dan Sulawesi Selatan sembilan permasalahan.

Sementara itu Irjen Kemendikbud Daryanto menyebut, secara keseluruhan hari pertama penyelenggaraan UN SMK berjalan dengan lancar di seluruh Indonesia. Ia menyebut, pelaksanaan UN SMK diikuti oleh 1.327.246 siswa di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 88,6 persen atau 1.176.391 siswa mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Sementara, sisanya sebanyak 150.855 siswa SMK mengikuti ujian nasional kertas pensil (UNKP).

Terdapat enam provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK untuk SMk, yakni, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Total satuan pendidikan yang menyelenggarakan UNBK SMk yakni 9.829 sekolah. Daryanto mengatakan sejumlah sekolah menggelar dua hingga tiga  shift UNBK untuk melayani sekolah yang menumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement