Jumat 18 Nov 2016 13:08 WIB

LIPI Gandeng Uni Eropa Tingkatkan Kompetensi Peneliti

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
LIPI
LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya meningkatkan kompetensi dan keahlian para peneliti dengan menggelar seminar 'European Research Day ASEAN 2016'. Acara seminar ini diselenggarakan bersama lembaga EURAXESS ASEAN untuk mendukung peningkatan kemampuan para peneliti Indonesia.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI, Laksana Tri Handoko, menyampaikan seminar ini dapat membantu para peneliti mendapatkan pelatihan ketrampilan menulis yang sangat penting dilakukan dalam penelitian.

"Jadi pertama kalau workshop inikan tujuannya untuk memberikan skill bagaimana menulis proposal yang bagus. Kenapa itu penting? Karena proposal yang bagus untuk sumber dana luar itukan kompetitornya tidak hanya teman-teman di dalam negeri, pasti sebagian besar belum punya pengalaman itu," kata Laksana di Jakarta, Jumat (18/11).

Diharapkan, pelatihan peningkatan kompetensi bisa mendorong para peneliti mengajukan proposal penelitiannya sehingga lebih produktif di bidang penelitian. Menurut dia, selama ini kemampuan ilmiah para peneliti di Indonesia dinilai masih kurang sehingga diperlukan kerjasama pelatihan kompentensi dengan negara lain.

Sementara itu, Raffaele Quarto, delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Misi Eropa untuk ASEAN, berharap kerjasama seminar yang digelar bagi para peneliti Indonesia dapat meningkatkan kompetensi mereka. Ia juga berharap, peneliti-peneliti Indonesia tertarik mengajukan proposal penelitian beasiswa dan menjalin kerjasama penelitian.

"Seminar digelar untuk membantu peneliti, dan agar mereka tahu terdapat peluang kerjasama penelitian. Dari workshop ini diharapkan ada peneliti yang tertarik dan berminat," kata dia.

Seminar EURAXESS ASEAN memberikan pelatihan tentang berbagai aspek ilmu komunikasi yang efektif. Pada tahun ini, seminar ini juga diselenggarakan di Malaysia, Singapura, serta Thailand dan diharapkan dapat menjangkau sekitar 400 peneliti. Para peserta akan mendapatkan pelatihan mempersiapkan aplikasi beasiswa Marie Sklodowska-Curie Actions Program (MCSA). Lembaga EURAXESS ASEAN sendiri menghubungkan komunitas peneliti di ASEAN dengan para peneliti lainnya di 40 negara Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement