Senin 18 Jul 2016 16:39 WIB

Mendikbud Apresiasi Guru yang Berkorban tak Antar Anaknya ke Sekolah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Ketua KPAI, Asrorun Niam bersama Menteri Pendidikan Nasional, Anies Baswedan
Foto: KPAI
Ketua KPAI, Asrorun Niam bersama Menteri Pendidikan Nasional, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan apresiasi khusus kepada pihak yang hari ini tidak mengantarkan anaknya ke sekolah yaitu para guru. 

"Guru berkorban tak antarkan anaknya ke sekolah. Namun guru justru berada di sekolah menyambut anak-anak bangsa masuk sekolah,” kata dia, Senin (18/7).  Pengorbanan para guru tak mengantar anak-anak  biologisnya ke sekolah disebut pengorbanan yang dramatis.

Sekolah, kata dia, harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi para siswa. Ini dimulai dari hari pertama sekolah yang menyenangkan bersama orang tua dan guru."Saya berharap muncul suasana baru yang menyenangkan di sekolah. Selain itu diharap mengantar anak ke sekolah bisa menjadi  tradisi baru di Indonesia," ujar Anies.

Dia menjelaskan, biasanya orang tua datang ke sekolah hanya saat pembagian rapor. Sekarang tak hanya saat mengambil rapor namun juga pada saat pertama masuk sekolah.

"Kami harap mengantar anak ke sekolah bisa jadi tradisi yang diteruskan di masa yang akan datang. Saya apresiasi semua  perusahaan yang sudah mengizinkan karyawannya mengantar anak-anaknya ke sekolah,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement