Ahad 26 Apr 2015 15:16 WIB

Ingin Mutasi, Siswa Wajib Pantau Sekolah

Rep: C36/ Red: Djibril Muhammad
Guru BP Dan siswa SMA  (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Guru BP Dan siswa SMA (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa dari luar DKI Jakarta yang ingin pindah sekokah (mutasi) wajib memantau formasi siswa di sekolah-sekolah tujuan. Pemantauan dilakukan agar siswa bisa memperkirakan peluang mereka di sekolah tersebut.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Sistem Pengujian Bidang SMA, Muhamad Husin, pemantauan bisa dilakukan dengan bertanya langsung kepada sekolah yang ingin dituju. Selain itu, bisa juga memantau lewat situs datadikdki.net.

"Dari situ, bisa dilihat sekolah mana yang berpeluang menerima siswa pindahan. Walau formasi siswa belum pasti, setidaknya siswa yang ingin mutasi bisa memperkirakan peluang mereka di sekolah yang dituju. Informasi lain terkait syarat dan kelengkapan mutasi juga sebaiknya diketahui sejak dini," ungkapnya saat dihubungi Republika, Ahad (26/4).

Untuk diketahui, mutasi siswa boleh dilakukan antar sekolah dalam satu daerah di satu wilayah. Mutasi, juga bisa dilakukan oleh siswa dari luar daerah atau luar negeri. Mutasi bisa dilakukan jika sekolah tujuan masih memiliki kuota siswa yang belum terisi.

Setelah mengetahui formasi sekolah, lanjut Husin, siswa bisa mempersiapkan persyaratan mutasi. Syarat yang dimaksud antara lain surat permohonan pindah dari sekolah asal, ijazah pendidikan sebelumnya, rapor dan sebagainya.

"Kelengkapan persisnya bisa ditanyakan di sekolah tujuan. Bagi siswa luar daerah yang ingin mutasi ke Jakarta, akan ada surat rekomendasi dari Disdik jika telah dinyatakan diterima oleh sekolah tujuan," terang Husin.

Menurut Husin, sekolah tujuan biasanya memiliki sejumlah kualifikasi sebelum menerima siswa mutasi. Seleksi oleh pihak sekolah pun sangat mungkin dilakukan jika dirasa perlu.

"Pemantauan sejak dini penting dilakukan siswa dan orangtua, agar mereka tahu apa yang mesti dilakukan, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama proses mutasi siswa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement