Sabtu 25 Apr 2015 22:52 WIB

Budaya Pop Kikis Moralitas Anak Sekolah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
 Sejumlah murid SMP terpilih se-Jabodetabek berlatih upacara bendera di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/8).     (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah murid SMP terpilih se-Jabodetabek berlatih upacara bendera di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengaruh budaya pop di kalangan siswa sekolah membuatnya tak lagi peduli pada nilai-nilai moral dan agama.

"Memang gaya hidup anak-anak sekolah sudah memasuki budaya pop. Tidak berpikir jauh ke depan, tidak peduli dengan moralitas dan agama," ujar pengamat pendidikan Mohammad Abduhzen, Sabtu (25/4).

Ia melihat, kecenderungan budaya pop di kalangan anak-anak ini memang semakin tampak. Ia menyarankan agar para orang tua dan guru membekali anak-anak serta remaja dengan kemampuan menggunakan akal sehatnya.

Dengan memiliki kemampuan berpikir baik,  terang Abduhzen, akan membentuk filter pada diri anak sendiri. Sehingga mereka bisa mengapresiasi moralitas, mempelajari hal-hal penting untuk keselamatan dan masa depannya.

"Jadi seharusnya pendidikan di sekolah itu mengutamakan mengajarkan anak untuk berpikir. Bukan hanya mengisi pikiran anak penuh-penuh, lalu akhir tahun diuji isi pikirannya," saran Abduhzen.

Ibaratnya, otak anak-anak diisi bahan yang penuh namun tak digunakan untuk berpikir. Akibatnya kemampuan anak-anak untuk berpikir itu  lemah sehingga karakternya juga lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement