Rabu 26 Nov 2014 15:14 WIB

PermataBank Syariah Tingkatkan Wawasan Guru

 Direktur PermataBank Syariah, Achmad K Permana, saat berbicara pada program Guruku Permataku
Direktur PermataBank Syariah, Achmad K Permana, saat berbicara pada program Guruku Permataku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pada era globalisasi, keahlian seorang guru menjadi hal penting dalam membangun karakter serta meningkatkan pengetahuan para siswa. Terlebih, karena guru bukan hanya wajib untuk memberikan  ilmu, tapi mereka pun dituntut  mensiasati perkembangan zaman yang terkadang membuat murid sulit menerima ilmu pelajaran di sekolah.  Alhasil kemampuan guru dalam berinteraksi serta memiliki wawasan di luar keilmuan yang mereka dalami, merupakan poin tambahan bagi seorang guru dalam mengajar.

Melihat kebutuhan tersebut, PermataBank Syariah melalui Unit Pelayanan Zakat (UPZ) dan program Corporate Social Responsibilty (CSR) PermataBank menggelar pelatihan terhadap 200 guru diwilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) di Tangerang, Banten,selama dua hari.

Dengan kegiatan bertajuk 'Guruku Permataku' PertamaBank mencoba memberikan ilmu di luar pengajaran yang biasa mereka sebarkankepada parasiswa. Harapannya, dari program ini para guru bisa meningkatkan kualitas diri sebagai seorang panutan murid-muridnya.

UPZ merupakan unit palayanan zakat yang mengelola aktivitas sosial PermataBank Syariah, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.Dana yang terhimpun disalurkan dalam berbagai program sosial di pilar Pendidikan, Kesehatan, Sosialdan EkonomiProduktif.

Direktur PermataBank Syariah, Achmad K Permana menuturkan, sosok guru merupakan orang pertama yang memberikan ilmu dan wawasan  bagi seorang anak. Dari diri seorang guru, setiap pelajar akan banyak mendapatkan kualitas dalam pendidikan.

Bukan hanya ilmu, hal lain yang menunjang mereka untuk tumbuh menjadi lebih dewasa pun akan didapatkan dari seorang guru. Oleh karena itu alangkah lebih baik ketika guru mampu menularkan sebanyak mungkin ilmu yang bermanfaat.

"Kuncinya adalah  guru. Dengan memiliki banyak ilmu, guru lebih komunikatif, interaktif, dan kreatif ketika mengajar. Ini membuat proses belajar-mengajartidak akan membosankan bagi murid. Sehingga ilmu lebih mudah untuk diserap," ungkap Permana.

Direktur PermataBank Syariah, Achmad K Permana, menambahkan, PermataBank mempunyai komitmen dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan PermataBank percaya bahwa dengan memperbaiki pendidikan akan mengubah masa depan bangsa dan negara.

Menurut Permana, dengan kegiatan ini, PermataBank Syariah mungkin tidak akan bisa mensejahterakan mereka (guru). Namun setidaknya PermataBank Syariah turut mengapresiasi dan membantu para tenaga pengajar dengan cara semaksimal mungkin guna meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Pemilihan dunia pendidikan, lanjut Permana, merupakan konsen PermataBank dalam program CSR. Saat ini dunia pendidikan merupakan hal sangat penting sebagai aspek menciptakan penerus bangsa. Hal inilah yang membuat PermataBank Syariah mencoba untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas para guru.

 Story telling

Pada hari pertama pelatihan, Senin (24/11), kegiatan  "Guruku Permataku" yang diadakan untuk menyambut Hari Guru, 100 guru sekolah dasar di Jabodetabek diberikan penjelasan mengenai pembuatan berita, nilai sebuah berita, serta teknik menulis oleh Wakil Pimpinan Redaksi Republika, Irfan Junaidi.

Mereka juga diberikan materi tentang literasi keuangan yang dibawakan oleh Windira Kurniadi, Product Development dari PermataBank Syariah. Sementara, Ketua unit implementasi kurikulum pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tjipto Sumanti hadir dan memberikan sosialisasi mengenai kurikulum 2013 agar guru lebih paham metode untuk mengajar kepada murid.

Pada hari kedua pelatihan, Selasa (25/11), kegiatan "GurukuPermataku" bergantian mengundang 100 guru PAUD se-Jabodetabek untuk memberikan pembekalan materi tentang Leadership danPerencanaanKeuangan dasar. Materi ini bertujuan untuk menambah soft skill bagi Guru.

Hal menarik lain dalam kegiatan "Guruku Permataku", yakni para guru mendapat pembelajaran mengenai Public Speaking yang disampaikan presenter kondang M Farhan.

Membawakan materi "Komunikasi efektif tunjang keberhasilan proses belajar mengajar", Farhan mampu 'menyihir'peserta menjadi lebih ceria sambil mengajak guru untuk mengajar dengan cara story telling.

"Ketika semangat belajar siswa sudah tinggi, biasanya mereka bisa mencerna materi yang disampaikan  guru," ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Manik,   guru SD Bintaro 2, mengungkapkan program 'Guruku Permataku' sangat membantu guru untuk mendapatkan ilmu baru. Menurutnya, dari kegiatan ini, guru bisa mengetahui metode mengajar baru yang tidak membosankan bagi siswa.

 

Peserta lainnya, Ittihadatun meyakini metode story telling yang diajarkan oleh Farhan, jika diterapkan akan menghindarkan siswa dari kejenuhan ketika mengikuti proses belajar. Guru SD Jurang Manggu Barat 3 ini juga meyakini bahwa dengan metode tersebut rasa percaya diri siswa akan terangsang sehingga merekamau mengeluarkan pendapatnya. adv

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement