Kamis 17 Apr 2014 16:59 WIB

Ini Tiga Kategori Korban Kekerasan Anak

Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan media massa harus bijak dan berhati-hati dalam pemberitaan kasus kekerasan seksual, apalagi bila korbannya anak-anak, supaya tidak menimbulkan kepanikan dan memberi inspirasi bagi pelaku baru.

"Media berperan besar bagi dalam penanganan korban kekerasan seksual. Pemberitaan harus memberikan informasi yang objektif dan berempati," kata Ratih Ibrahim di Jakarta, Kamis (17/4).

Direktur Personal Growth itu mengatakan ada tiga macam korban dalam kasus kekerasan seksual terutama anak-anak. Korban pertama adalah anak secara langsung beserta orang tua dan keluarga dekatnya. Korban yang kedua, kata Ratih, adalah korban sosial yaitu anak-anak dan orang tua yang menjadi panik karena mendengar kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak.

"Banyak orang tua yang pasti panik dan khawatir dengan keselamatan anaknya. Karena itu, pemberitaan di media harus mempertimbangkan munculnya dampak kepanikan itu," tuturnya.

Korban terakhir adalah korban potensial, yaitu orang-orang atau anak-anak yang berpotensi menjadi korban kekerasan seksual. Menurut Ratih, media harus bisa memberikan informasi untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Namun, di sisi lain, media juga harus berhati-hati dalam menyampaikan informasi agar tidak menginspirasi calon-calon pelaku kekerasan lain. "Misalnya dalam kasus Ryan Jombang. Setelah kasus itu kan beberapa kasus serupa terjadi. Ada homoseksual yang membunuh pacarnya," ujarnya.

Karena itu, Ratih mengatakan media harus memberitakan hal-hal yang bersifat preventif dengan memasukkan nilai-nilai kemanusiaan untuk menimbulkan simpati dan empati kepada korban. Di sisi lain media juga harus mendorong supaya proses hukum terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak bisa berjalan dan memberikan hukuman seberat-beratnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement