Kamis 07 Mar 2013 22:59 WIB

Ruang Kelas Minim, Siswa SMAN 18 Belajar Bergantian

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Sekolah ambruk, ilustrasi
Sekolah ambruk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID BEKASI TIMUR -- Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 18 Bekasi, di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Jaya, Bekasi Timur terpaksa harus belajar bergantian di gedung SD N 3 Bekasi.

Sebab, SMA yang baru berdiri sejak 2011 ini hingga kini belum mempunyai gedung untuk aktivitas belajar mengajar.

Humas SMAN 18, Emanuel, mengatakan pihaknya sudah berupaya mencari lokasi untuk membangun gedung sekolah. Namun, ia mengaku terkendala anggaran dan lahan. 

"Kita disuruh mencari lokasi yang diinginkan, tapi mencari lahan yang tepat dengan anggaran yang pas itu yang susah," kata Emanuel kepada wartawan, Kamis (7/3).  

Emanuel mengatakan saat ini pihaknya telah mengusulkan lahan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk pembangunan gedung di daerah Aren Jaya seluas 13 ribu meter.

Pengajuan tersebut sudah dilakukan sejak enam bulan yang lalu, namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut. 

Menurutnya, SMAN 18 tersebut didirikan lantaran hanya terdapat satu SMA Negeri di Bekasi Timur, yakni SMAN 1 Bekasi. "Bekasi Timur dengan penduduk yang banyak dan wilayah besar, sekolah negerinya cuma 1," katanya. 

Siswa-siswa sekolah tersebut terpaksa berangkat sekolah di siang hari karena harus bergantian dengan siswa SD. Mereka belajar mulai dari pukul 12.30-17.30 WIB. 

SMAN 18 mempunyai sekitar 200 siswa dan melakukan kegiatan belajar mengajar di lima ruangan kelas di SDN 3 Bekasi. Tiga ruang kelas digunakan oleh siswa kelas satu, dan dua ruang kelas digunakan oleh siswa kelas dua. Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement