Jumat 19 Oct 2018 11:43 WIB

Wisudawan Termuda ITB Berusia 18 Tahun

Kalyana Anjani Samardhya usia 18 tahun 11 bulan

Wisuda (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wisuda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mahasiswa Program studi Manajemen di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Kalyana Anjani Samardhya usia 18 tahun 11 bulan menjadi wisudawati termuda pada wisuda pertama tahun akademik 2018/2019, Jumat (19/10).

Direktorat Humas dan Publikasi ITB menyebutkan gadis kelahiran Jakarta, 28 Oktober 1999 itu masuk di ITB pada 2015 dan mampu menyelesaikan masa studinya selama tiga tahun sesuai dengan kurikulum program studi manajemen. Kalyana menceritakan, sejak pertama kali masuk SD umurnya sangat muda yaitu empat tahun, namun Kalya tetap mampu mengikuti pelajaran di sekolah dan pada jenjang SMA.

Selanjutnya mengambil program akselerasi yang makin mempercepat waktu untuk menempuh pendidikannya.  Umur yang masih muda tidak membuatnya berleha-leha atau menunda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, dan memilih ITB sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan tinggi. 

Baginya menjadi mahasiswa termuda diantara teman-temannya bukan hal yang mudah, terlebih kondisi perkuliahan ITB yang padat membuat banyak orang culture shock tidak terkecuali bagi Kalya.

"Aku enggak pernah pulang ke rumah di atas pukul 18.00 waktu SMP dan SMA, tapi saat sudah menjadi mahasiswa ITB pulangnya bisa jam 22.00," ucapnya.

Institut Teknologi Bandung hanya mengijinkan mahasiswanya berkegiatan hingga jam 23.00 di kampus. Perjuangannya selama tiga tahun akhirnya membuahkan hasil yang manis, dia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar S.Mn yang disahkan pada 20 Oktober 2018.

Saat duduk di bangku perkuliahan, persoalan adaptasi seringkali menjadi hambatan baginya dan Kalyana merasa tidak percaya diri saat melihat teman di kampus lebih tua dari dirinya dan lebih pintar.

Hingga terpikir jika umurnya yang terlalu muda menjadi kelemahan. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai bisa beradaptasi dan umur bukan menjadi penghalang untuk terus mengejar mimpi.

"Serap semua, filter yang butuh. Kalau ada yang ngasih saran atau opini ambil aja dulu, siapa tahu bisa berguna bagi kedepannya kalo engga ya sudah enggak ada ruginya kok. Untuk mahasiswa yang terlalu muda seperti aku pakailah leap time kalian untuk belajar lebih banyak dan menjadi lebih baik," kata Kalyana.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement