Rabu 04 Apr 2018 20:05 WIB

Menristekdikti Tuntut PTN-BH Mampu Bersaing di Kelas Dunia

Reputasi PTN-BH harus ditingkatkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengapresiasi forum pertemuan yang digelar sebelas Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Nasir pun berharap, forum pertemuan tersebut mampu mengelaborasi permasalahan apa yang ada di internal PTN-BH, sehingga mampu mengakselerasi penyiapan SDM yang kapabel.

Nasir kemudian menuntut, forum pertemuan tersebut bisa menghasilkan suatu solusi, sehingga PTN-BH benar-benar mampu bersaing dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi dunia. "Saya menuntut adalah perguruan tinggi ini mampu bersaing di kelas dunia," ujar Nasir seusai menghadiri acara tersebut di Gedung Researh Center (Pusat Riset) ITS, Surabaya, Rabu (4/4).

Nasir berpendapat, agar PTN-BH tersebut mampu mampu bersaing di kelas dunia, maka reputasinya harus terus ditingkatkan. Menurutnya, untuk bisa meningkatkan reputasi tersebut ada beberapa yang harus dikuatkan, dan regulasi yang harus diperbaiki.

"Kalau regulasi bidak akademik dulu kan sudah selesai. Sekarang yang non akademik ya urusan managemen, keuangan, ini akan kami bicarakan dengan Menteri Keuangan, dan Menteri PAN RB, supaya PTN-BH bisa bergerak lebih banyak lagi," ujar Nasir.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno juga mengungkapkan keinginan serupa. Menurutnya, PTN-BH harus mempu mencetak SDM yang kapabel. Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo sudah meresmikan foadmap industri jilid empat alias 4.0.

"Makanya tadi saya katakan, kalo roadmap industrinya 4.0, ya universitas sebagai trend setter, sebagai penyedia SDM ya semestinya satu step lebih majulah, menjadi 5.0," kata Pratikno.

Pratikno berpendapat, peresmian roadmap industri 4.0 tidak bisa dihindari lagi karena revolusi industri yang sudah bergerak sangat cepat. Bahkan, bukan hanya di negara maju, tapi di Indonesia juga sudah sangat terasa. Dimana digetal ekonomi berkembang dengan sangat luar biasa dan sudah mendisrupsi tata ekonomi yang sudah ada.

"Jadi oleh karena itu ya memang kita harus segera bersiap. Dari sisi industri sudah disiapkan, maka PTN-BH ini harus mengelaborasi permasalahan apa di internal, agar mampu mengakselerasi penyiapan SBP yang kapabel," kata Pratikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement