Rabu 28 Mar 2018 10:28 WIB

UGM Kembangkan Nguter Jadi Pusat Kesmas Mandiri

Ini seiring dengan Rencana Strategis Kabupaten Sukoharjo di bidang kesehatan.

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FKKMK UGM) memperkuat fasilitas kesehatan yang sudah ada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo.
Foto: Dok UGM
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FKKMK UGM) memperkuat fasilitas kesehatan yang sudah ada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FKKMK UGM) berencana memperluas wilayah kerja sama program pembinaan kesehatan masyarakat  mandiri. Caranya dengan menjadikan beberapa desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo sebagai kawasan binaan untuk program kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

Terkait hal tersebut,  FKKMK UGM telah mengadakan pertemuan dengan Kepala Puskesmas Kecamatan Nguter, dr Nugroho, MTA, Senin (26/3). Pertemuan itu bertujuan untuk mendapatkan informasi awal (assessment) mengenai kebutuhan kesehatan masyarakat di Kecamatan Nguter.

Inisiatif ini seiring dengan Rencana Strategis Kabupaten Sukoharjo dalam program pembangunan kesehatan, dengan visi “Masyarakat Sukoharjo yang Sehat Mandiri dan Berkeadilan”. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan mempertahankan posyandu purnama dan mandiri.

Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, FKKMK UGM, dr Mei Neni Sitaresmi, SpA(K), PhD menjelaskan,  melalui program ini pihaknya akan memberikan dukungan terhadap pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.

“Kami ingin memperkuat fasilitas kesehatan yang sudah ada di Kecamatan Nguter sehingga menjadi lebih efektif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata dr Mei Neni Sitaresmi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/3).

Dalam pembicaraan awal dengan pihak Puskesmas Kecamatan Nguter, dr  Mei menyatakan,  fasilitas kesehatan di daerah ini sudah cukup memadai. Beberapa pusat layanan kesehatan sudah berfungsi dengan baik dan terutama masyarakat di Kecamatan Nguter dapat dengan mudah mendapatkannya.

Berdasarkan analisis awal ini, dr Mei menjelaskan bahwa tim UGM nantinya akan lebih fokus kepada pemberdayaan fasilitas kesehatan yang ada. “Karena penanggulangan masalah kesehatan yang sempat mengemuka sebelumnya di daerah ini sudah tidak diperlukan lagi,” ujarnya.

Tujuan pemberdayaan fasilitas kesehatan di Nguter, paparnya, akan berujung kepada sistem kesehatan masyarakat yang preventif, promotif, dan mandiri. Ini dimulai dari tingkat masyarakat yang paling kecil yaitu keluarga.

Dia menjelaskan,  pada dasarnya ada 12 indikator keluarga sehat yang dapat digunakan untuk mewujudkan sistim kesehatan masyarakat yang preventif, promotif, dan mandiri ini. “Ini meliputi indikator gizi kesehatan ibu-anak, indikator pengendalian penyakit menular dan tidak menular, indikator perilaku sehat, indikator lingkungan sehat, serta indikator kesehatan jiwa. Kami melihat hal ini sepertinya sudah terpenuhi di Kecamatan Nguter ini,” paparnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Nguter dr Nugroho MTA menyambut baik rencana tim UGM ini dan berharap bahwa pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Nguter akan menjadi lebih baik.

“Saat ini kami mempunyai tenaga utama sebanyak 87 dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan di Nguter. Kami berharap kerja sama ini akan berlangsung dengan berkesinambungan dan dalam jangka panjang,” tuturnya.

Mei Neni Sitaresmi menjelaskan,  untuk tahap selanjutnya tim UGM akan menjaring informasi dari para bidan di Kecamatan Nguter untuk mendapatkan informasi yang lebh menyeluruh tentang kebutuhan kesehatan masyarakat. Dia juga berharap bahwa peningkatan fasilitas kesehatan masyarakat di Kecamatan Nguter akan memberikan dampak positif.

“Tidak menutup kemungkinan melalui kegiatan ini nanti ada beberapa fasilitas kesehatan yang disempurnakan. Misalnya yang tadinya balai pengobatan atau klinik kesehatan, menjadi rumah sakit. Tentunya dengan dukungan para pemangku kepentingan di Sukoharjo,” katanya.

Salah satu pemangku kepentingan yang saat ini sudah memberikan dukungan terhadap rencana tersebut adalah manajemen PT Rayon Utama Makmur.

Corporate Secretary PT Rayon Utama Makmur, Bintoro Dibyoseputro menyatakan,  salah satu misi perusahaan tersebut adalah menjadikan Sukoharjo menjadi kawasan yang makmur dan bahagia.

“Mewujudkan kawasan yang makmur dan bahagia adalah komitmen kami kepada masyarakat  sekitar. Guna mewujudkannya, kami menjalin dan mendorong kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya, termasuk universitas seperti UGM,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement