Selasa 27 Mar 2018 09:40 WIB

Ini Penyebab Kendaraan Listrik Nasional tak Berkembang

Kematangan strategi menjadi kendala pengembangan kendaraan listrik selama lima tahun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah Mahasiswa melihat-lihat prototype kendaraan listrik / Ilustrasi  (Foto : Mahmud Muhyidin)
Foto: foto : Mahmud Muhyidin
Sejumlah Mahasiswa melihat-lihat prototype kendaraan listrik / Ilustrasi (Foto : Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Fakultas Teknologi Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar National Symposium 2018. Acara yang digelar di Gedung Robotika ITS ini merupakan salah satu dari serangkaian acara Event of Electrical Faculty (EVOLTY).

Mengusung topik Electric Vehicle, acara yang dihadiri oleh 400 peserta dari seluruh Indonesia ini mengundang tiga pembicara yang berkompeten. Para narasumber yang menjadi pembicara dalam acara ini merupakan pelopor dalam pengembangan kendaraan listrik Tanah Air. Yakni, Muhammad Nur Yuniarto, Ricky Elson, dan Dahlan Iskan.

Muhammad Nur Yuniarto ST, Ketua Mobil Listrik Nasional ITS, menyampaikan, penggunaan kendaraan dengan bahan bakar memiliki banyak dampak negatif. Antara lain, krisis bahan bakar fosil, polusi udara, dan pemanasan global.

"Solusi dari permasalahan tersebut sebenarnya sudah kita ketahui, yaitu dengan penggantian sumber tenaga menjadi tenaga listrik,"  kata dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (26/3).

Hal senada juga diungkapkan Ricky Elson, perancang Mobil Listrik Selo.  Ia menyampaikan, untuk menangani persoalan yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan berbahan bakar, diperlukan alternatif sebagai pengganti, yaitu dengan kendaraan listrik.

Pemuda yang akrab disapa Ricky ini juga mendorong para audiens untuk membangkitkan semangat mereka dalam pengembangan riset yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Pengembangan kendaraan listrik, kata dia, tidak semata-mata fokus pada pembuatan mobil listrik.

"Banyak yang lainnya seperti pengembangan baterai, mesin, dan masih banyak lagi. Kita dilahirkan dari bangsa yang hebat  Oleh karena itu, marilah kita bangkitkan semangat berkarya kita, kata Ricky.

Sementara, Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN 2011-2014, menceritakan pengalamannya terkait pengembangan mobil listrik sampai saat ini. Ia menyampaikan, pengembangan kendaraan listrik selama lima tahun ini memiliki kendala yang sama, yaitu kurangnya kematangan strategi.

Dahlan bersama kedua narasumber lainnya menyampaikan hal yang sama, yaitu Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bersaing dalam dunia pasar berkaitan tentang pengembangan kendaraan listrik ini. "Potensi yang sudah kita miliki ini harus didukung dengan strategi yang matang," ujar Dahlan.

Dahlan juga menyampaikan, pasar Indonesia sudah dikuasai asing dalam hal kendaraan berbahan bakar. Maka dari itu, ia berharap pengembangan kendaraan listrik Tanah Air bisa menyaingi produk-produk luar negeri.

"Jangan sampai kita jatuh pada lubang yang sama, dalam pengembangan kendaraan listrik ini," kata Dahlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement