Rabu 21 Mar 2018 02:30 WIB

Obati Rindu, Layar Tancap Diputar di Unair

Menghidupkan kembali layar tancap di tengah lingkungan masyarakat.

Layar Tancep Agustusan
Foto: istimewa
Layar Tancep Agustusan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya memutar layar tancap untuk mengobati kerinduan masyarakat melalui kegiatan bertajuk "Festival Proyeksi 2018".

"Pemutaran layar tancap adalah dalam rangka memperingati HUT ke-30 Komunikasi Unair," ujar Direktur Festival Proyeksi 2018 Alvina Djoened ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (20/3).

Festival ini, kata dia, merupakan ajang tahunan sebagai wadah apresiasi film karya anak bangsa, sekaligus memberikan suguhan film terjangkau untuk warga Surabaya.

"Tujuannya untuk mendekatkan diri ke masyarakat, komunitas serta untuk menghidupkan kembali layar tancap di tengah lingkungan masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Festival Proyeksi 2018 dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, seperti berkeliling ke komunitas-komunitas film di beberapa daerah serta membuat sineas muda semakin berkreasi dengan mengirimkan karyanya.

Hasilnya, kata dia, sebanyak 190 film dari berbagai daerah terkumpul, kemudian diproses kurasi hingga terpilih 23 film yang diputar pada 15-17 Maret 2018.

Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa film-film terpilih tersebut terbagi dalam lima program, yakni pertama di Kampung Gubeng Airlangga II dengan pemutaran film Interelasi Antara yang Terlihat dan tak Terlihat.

Program kedua yaitu memutar film di Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) dengan mengusung konsep acara amal untuk anak-anak pengidap kanker.

"Program ketiga dan keempat digelar di Angkringan 37 Surabaya, serta program terakhir di Mbah Cokro. Di akhir pemutaran film juga dilakukan diskusi sehingga proses kreatif produksi film benar-benar tersampaikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement