REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kebakaran hutan memiliki beberapa dampak. Salah satunya mengubah vegetasi hutan menjadi bentuk lain.

Hal itu diungkapkan pakar ekologi tumbuhan dari Murdoch University, Prof Neal Enright saat mengisi kuliah tamu di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (13/3). "Vegetasi yang semula berupa hutan dapat berubah menjadi bentuk lain seperti padang rumput," kata Enright.

Dalam materinya, Enright mengangkat tema Fire-Climate Change Interactions Threaten Woody Species Persistence: Testing the Interval Squeeze Model. Ia memaparkan hasil penelitian mengenai dampak perubahan iklim terhadap tumbuhan berkayu.

Ia mengatakan, perubahan iklim telah mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat dan udara menjadi lebih kering. Hal itu, lanjut Enright, memicu terjadinya kebakaran yang salah satunya terjadi di bagian barat Australia.

"Terjadi pergeseran periode kebakaran yang semakin lama menjadi semakin pendek," ujar Guru Besar di School of Veterinary and Life Sciences tersebut.

Selain itu, Enright menyebutkan, kebakaran yang semakin sering terjadi menyebabkan tumbuhan terbakar sebelum sempat bereproduksi. Jika itu terjadi dalam jangka waktu yang panjang, dapat menyebabkan perubahan hutan yang disebutkan sebelumnya.

Temuan lain menunjukkan adanya perubahan ukuran serta produksi biji dari beberapa jenis tumbuhan yang hidup di kawasan kering. Tentunya, dengan intensitas kebakaran yang lebih tinggi semakin lama mengecil.

Oleh sebab itu, ke depan ia menyarankan, perlu dilakukan restorasi maupun penjagaan semai pohon agar tetap selamat. Pada kesempatan itu, Enright turut menyampaikan pemaparan soal peluang studi lanjut program doktoral di Murdoch University.

Ikuti Whatsapp Channel Republika