Jumat 02 Mar 2018 16:25 WIB

UGM Bakal Tambah Lahan Rumah Sakit Akademik

Dengan perluasan lahan, akan ada pengembangan untuk empat bangunan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkomitmen untuk menambah luas lahan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.  Rencananya, lahan yang semula hanya seluas 4,4 hektare, akan ditambah seluas delapan hektare.

Sehingga seluruhnya bakal menjadi 12 hektare lebih. ‘’Kami bercita-cita RSA UGM menjadi semacam National University di Singapura dan Thailand. Sehingga indikator yang mereka punya harus kita miliki, yakni ada empat indikator (pelayanan jasa, kesehatan, organisasi, dan manajemen profesional),’’ kata  Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso Marseno, saat memberikan sambutan pada Puncak HUT ke-6 RSA UGM, di Auditorium RSA UGM, Jumat (2/3).

Pihaknya juga mempunyai skema prioritas dalam pengembangan RSA UGM. Gedung untuk pelayanan yang belum selesai akan diprioritaskan juga agar bisa segera selesai secepatnya. Untuk anggarannya  apabila tidak ada dari APBN, maka UGM akan bermitra dengan pihak lain.

Sementara itu, Direktur Utama RSA UGM Prof Arif Faisal mengakui juga sudah membicarakan pembangunan gedung pelayanan yang masih mangkrak secepatnya. ‘’Pak Rektor sudah berjanji mengusahakan gedung yang masih mangkrak akan dibangun dalam waktu yang tidak lama. Kami berharap tahun ini selesai dibangun,’’ ujarnya.

Terkait dengan perluasan lahan, menurut Arif, dengan adanya perluasan akan ada pengembangan untuk empat  bangunan  yang belum terealisasi. Yakni, pertama, gedung akademik, kedua,.gedung riset, ketiga, gedung manajemen, dan keempat, semacam hotel.

"Target selesainya pembangunan keempat bangunan tersebut belum bisa dipastikan. Yang penting syarat mutlak harus ada penambahan lahan dulu,’’ ujarnya. 

Pada bagian lain, Arif mengatakan, RSA UGM berencana mulai 12 Maret sudah bisa dimulai pendaftaran dengan sistem online melalui aplikasi Android. Dengan pendaftaran online, pasien akan mendapatkan nomor urut, dokter, dan bisa mengira-ira jam berapa bertemu dokter sehingga masyarakat dapat memanfaatkan waktu tidak terlalu panjang.

Menurutnya, pendaftaran akan dibuka untuk sepekan ke depan seperti rumah sakit lain yang telah membuka layanan pendaftaran online. Meskipun demikian, ujar dia, pendaftaran yang konvensional juga tetap dilayani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement