Selasa 20 Feb 2018 07:49 WIB

UGM Gandeng SkyWay Kembangkan Inovasi Transportasi

Madinatul berharap, kerja sama ini dapat memberikan solusi transportasi bagi bangsa.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Penandatanganan nota kesepahaman Universitas Gadjah Mada dan SkyWay Technological Indonesia di Kantor Pusat UGM, Senin (19/2).
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Penandatanganan nota kesepahaman Universitas Gadjah Mada dan SkyWay Technological Indonesia di Kantor Pusat UGM, Senin (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) dan SkyWay Technologies Indonesia menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kerja sama, khususnya dilakukan dalam pengembangan inovasi bidang transportasi.

Kesepakatan kerja sama ditandai penandanganan nota kesepahaman bersama antara Rektor UGM, Panut Mulyono, dengan Country Director SkyWay Technologies Indonesia, Madinatul Fadilah. Madinatul berharap, kerja sama ini dapat memberikan solusi transportasi bagi bangsa.

Dalam kesempatan itu, SkyWay meluncurkan program CSR berupa beasiswa dan program magang bagi mahasiswa tingkat akhir UGM. Madinatul menekankan, program itu merupakan upaya untuk mengirim pengetahuan dengan cepat kepada generasi muda bangsa.

"Semoga ke depan kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," kata Madinatul di Ruang Sidang Pimpinan Kantor Pusat UGM, Senin (19/2).

photo
MoU ini menandai kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama pengembangan inovasi transportasi. (Wahyu Suryana / Republika)

Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik kerja sama yang dilakukan dalam pengembangan bidang inovasi transportasi. Ia melihat, transportasi merupakan persoalan yang sangat mendesak untuk diselesaikan di Indonesia.

Terlebih, lanjut Panut, dengan kondisi mobilitas masyarakat yang semakin meningkat seiring perkembangan teknologi dan peningkatan kesejahteraan. Sehingga, dibutuhkan rekayasa dan usaha pengembangan moda transportasi untuk mengurangi kemacetan.

"Inovasi kendaraan salah satu cara memperlancar transportasi barang dan manusia, oleh sebab itu, inovasi harus tumbuh dengan baik di Indonesia dan menciptakan moda baru di bidang transportasi dan bidang lain," ujar Panut.

Ia turut menyampaikan terima kasih atas bantuan CSR beasiswa yang diberikan bagi mahasiswa UGM. Panut mengungkapkan, sekitar 30 persen mahasiswa UGM berasal dari keluarga kurang mampu, yang memerlukan bantuan dari berbagai pihak.

Panut berharap, kerja sama ini nantinya dapat dikembangkan dalam lingkup yang lebih luas, tidak dalam pengembangan inovasi transportasi saja. Tapi, dalam bidang-bidang lain yang dapat memberikan lebih banyak manfaat.

"Semoga kerja sama ini memberikan manfaat bagi UGM dan SkyWay serta kemanfaatan bangsa," kata Panut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement