Jumat 26 Jan 2018 14:53 WIB

CommTECH ITS Diikuti Puluhan Peserta dari 20 Negara

Peserta belajar berbagai masalah yang diatasi dengan perspektif global

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Para peserta CommTECH Camp Insight 2018 bersama para pimpinan ITS
Foto: ITS
Para peserta CommTECH Camp Insight 2018 bersama para pimpinan ITS

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menggelar Community and Technological (CommTECH) Camp mulai 24 Januari-6 Februari 2018. Kegiatan berskala internasional ini nyatanya menarik minat 74 orang peserta yang berasal dari berbagai universitas di 20 negara di dunia.

Peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa, staf dan perwakilan dosen dari berbagai universitas mancanegara. Antara lain berasal dari Australia, Korea Selatan, China, Taiwan, Belanda, Malaysia, Thailand, Kamboja, Italia, Jepang, Nepal, Brazil, Ekuador, Pakistan, Vietnam, India, Turki, Jerman, Filipina, dan Brunei Darussalam.

"Bisa dibilang CommTECH kali ini adalah yang teramai atau terbanyak jumlah pesertanya sejak diselenggarakan pada tahun 2012 lalu," kata Wakil Rektor ITS Ketut Buda Artana di Surabaya, Jumat (26/1).

Menurut guru besar Teknik Sistem Perkapalan ini, kegiatan CommTECH yang selama ini telah dilaksanakan mampu meningkatkan kerjasama antara ITS dengan universitas-universitas peserta CommTECH. Dari hasil kerjasama tersebut, ITS memiliki peluang yang besar untuk mengirimkan mahasiswanya ke universitas terkait ataupun sebaliknya.

"Baik untuk pertukaran mahasiswa ataupun program studi lanjut lainnya. Sehingga negara-negara di dunia akan semakin mengenal ITS. Bahkan salah satu majalah di Asia menyebutkan bahwa CommTECH ITS ini menjadi kegiatan summer course terbaik di Asia, ujar pakar Rekayasa Keandalan Sistem Wahana Laut tersebut.

Mengangkat tema Solving Local Problem with the Global Knowledge, kegiatan CommTECH Camp Insight 2018 ini memberikan wadah bagi para akademisi untuk memecahkan masalah lokal dengan wawasan global. Dalam kegiatan ini, para peserta akan berbagi ide dan pikiran untuk mengatasi permasalahan. Tidak hanya masalah dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam konteks negara asal peserta.

"Para peserta datang untuk belajar berbagai permasalahan masyarakat yang akan diatasi dengan perspektif global," kata Maria Anityasari, direktur Hubungan Interasional ITS.

Menurut Maria, kegiatan CommTECH diselenggarakan selama dua kali dalam setahun dengan tujuan untuk mengenalkan ITS sebagai salah satu universitas teknologi terbaik di Indonesia kepada masyarakat dunia. Dengan tetap mengkombinasikan budaya dan teknologi, CommTECH Camp Insight 2018 menyajikan empat pelatihan yang dapat dipilih oleh peserta.

Keempat pelatihan tersebut yakni Sociopreneurship in Action, Sustainable Development in Developing Countries, Managing Sustainable Coastal Development dan Exploring Indonesian Art and Culture, kata dosen Teknik Industri ini.

Sebagai bentuk komitmen ITS dengan kota Surabaya, lanjut Maria, program ini juga mengajak peserta untuk mengenal Jawa Timur, khususnya kota Surabaya. Mulai dari belajar seni tradisional di Nation Star Academy, mengunjungi kampung-kampung UKM di Surabaya dan mencoba berbagai produk khasnya, serta mengunjungi dinas dan organisasi perangkat daerah yang sesuai dengan pelatihan yang mereka pilih. Selain itu, mereka juga akan dikenalkan dengan keindahan pariwisata Jawa Timur dengan mengunjungi Gunung Bromo.

"CommTECH Camp Insight 2018 ini diharapkan dapat lebih membuka, memperkuat dan meningkatkan hubungan kerjasama antara ITS dan universitas peserta di seluruh dunia, sehingga mampu memberi dampak positif bagi ITS, Surabaya dan Indonesia," ujar Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement