Kamis 25 Jan 2018 02:54 WIB

IPB Ajak Pemkab Bogor Manfaatkan Inovasinya

IPB menyayangkan inovasi yang diakui secara nasional tak dimanfaatkan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Rektor IPB Dr Arif Satria memberikann pengarahan kepada para calon wisudawan.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB Dr Arif Satria memberikann pengarahan kepada para calon wisudawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menyayangkan inovasi yang telah diakui secara nasional justru tidak dimanfaatkan di Kabupaten Bogor. Padahal, Rektor IPB, Arif Satria, melihat, banyak permasalahan di Bumi Tegar Beriman ini yang bisa menggunakan inovasi IPB, terutama di bidang pertanian.

Arif menyebutkan, ada dua inovasi yang sangat tepat digunakan di Kabupaten Bogor, yakni LAPAN Satellite IPB dan benih padi IPB 3S. "Keduanya cocok untuk daerah sini yang memang tengah merancang perda (peraturan daerah) mengenai lahan pertanian berkelanjutan," ujarnya dalam diskusi di Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Rabu (24/1).

 

Menurut Arif, LAPAN Satellite IPB dapat digunakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk memetakan lahan pertanian dengan melihat citra terhadap kondisi geografis. Sementara itu, inovasi benih padi 3S memungkinkan masyarakat memiliki lapangan kerja baru terkait benih padi.

 

Selama ini, IPB dan Pemkab Bogoe baru bekerja sama untuk menghasilkan varietas jambu kristal. Untuk benih padi 3S ini, Arif mengatakan, masyarakat tidak hanya diajarkan menghasilkan padi, juga bagaimana menghasilkan benih.

 

Dibanding dengan produksi beras yang umum ditanam di Indonesia, benih padi 3S memiliki tingkat produksi lebih tinggi. "Makanya harus dimanfaatkan oleh kabupaten, apalagi kampus IPB ada di wilayah sini," kata Arif.

 

Agar mempermudah petani mempelajari hasil inovasi IPB, kampus dan Pemkab Bogor telah sepakat membentuk Demonstration Pilot (Demplot). Demplot ini memungkinkan petani bisa berkunjung dan mempelajari benih beras 3S. Jangka panjangnya, masyarakat Bogor bisa membeli apabila petani sudah bisa memproduksi sendiri.

 

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, mengatakan, Pemkab menyambut baik atas keinginan IPB untuk membuat Demplot. Sebab, rencana ini akam memberikan dampak besar terhadap petani di Kabupaten Bogor, terutama dari segi ekonomisnya.

 

Kabupaten Bogor memiliki banyak lahan tidur yang bisa dipakai Demplot. "Kita ada 13 ribu bidang lahan tidur yang rasanya bisa untuk jadi Demplot atau uji coba produk sebelum dipakai atau diimplementasikan," tutur Syarifah.

 

Terkait penyediaan lahan, Syarifah mengatakan, pihak IPB sudah mengadakan pertemuan dengan bupati. Tapi, rencana ini harus dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement