Rabu 24 Jan 2018 22:17 WIB

Commtech ITS Diikuti Peserta dari 20 Negara

Sebanyak 74 peserta dari berbagai universitas.

Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Sebanyak 74 peserta dari berbagai universitas di 20 negara mengirimkan wakilnya untuk mengikuti kegiatan Community and Technological (Commtech) Camp yang digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada 24 Januari hingga 6 Februari 2018. Sebanyak 74 peserta itu terdiri dari mahasiswa, staf dan perwakilan dosen dari berbagai universitas mancanegara.

Antara lain berasal dari Australia, Korea Selatan, China, Taiwan, Belanda, Malaysia, Thailand, Kamboja, Italia, Jepang, Nepal, Brazil, Ekuador, Pakistan, Vietnam, India, Turki, Jerman, Filipina, dan Brunei Darussalam.

"Bisa dibilang Commtech kali ini adalah yang teramai atau terbanyak jumlah pesertanya sejak diselenggarakan pada tahun 2012 lalu," tutur Wakil Rektor ITS Prof Dr Ir Ketut Buda Artana, Rabu (24/1), saat membuka kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Hubungan Internasional atau ITS International Office untuk kali kesepuluh tersebut.

Menurut guru besar teknik sistem perkapalan ini, kegiatan Commtech yang selama ini telah dilaksanakan mampu meningkatkan kerja sama antara ITS dengan universitas-universitas peserta Commtech.

Dari hasil kerja sama tersebut, ITS punya peluang besar untuk mengirimkan mahasiswanya ke universitas terkait ataupun sebaliknya. Baik untuk pertukaran mahasiswa ataupun program studi lanjut lainnya sehingga negara-negara di dunia akan semakin mengenal ITS.

"Bahkan salah satu majalah di Asia menyebutkan bahwa Commtech ITS ini menjadi kegiatan summer course terbaik di Asia," ujar pakar rekayasa keandalan sistem wahana laut tersebut.

Direktur Hubungan Internasional ITS Dr Maria Anityasari mengatakan Commtech ITS kali ini mengangkat tema "Solving Local Problem with the Global Knowledge". Kegiatan ini diharapkan memberikan wadah bagi para akademisi untuk memecahkan masalah lokal dengan wawasan global.

Dia mengemukakan, dalam kegiatan itu, para peserta akan berbagi ide dan pikiran untuk mengatasi permasalahan, tidak hanya masalah dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam konteks negara asal peserta. "Para peserta datang untuk belajar berbagai permasalahan masyarakat yang akan diatasi dengan perspektif global," katanya.

Menurut Maria, Commtech yang digelar dua kali dalam setahun itu juga bertujuan mengenalkan ITS sebagai salah satu universitas teknologi terbaik di Indonesia kepada masyarakat dunia. Dengan tetap mengombinasikan antara budaya dan teknologi, kegiatan kali ini menyajikan empat pelatihan yang dapat dipilih oleh peserta.

"Keempat pelatihan tersebut, yakni 'Sociopreneurship in Action, Sustainable Development in Developing Countries', 'Managing Sustainable Coastal Development' dan 'Exploring Indonesian Art & Culture'," kata dosen teknik industri ini.

Dalam program ini peserta diajak untuk mengenal Jawa Timur khususnya kota Surabaya. Mulai dari belajar seni tradisional di Nation Star Academy, mengunjungi kampung-kampung UKM di Surabaya dan mencoba berbagai produk khasnya, serta mengunjungi dinas dan organisasi perangkat daerah yang sesuai dengan pelatihan yang mereka pilih.

Selain itu, mereka juga akan dikenalkan dengan keindahan pariwisata Jawa Timur dengan mengunjungi Gunung Bromo. "Commtech Camp Insight 2018 ini diharapkan dapat lebih membuka, memperkuat dan meningkatkan hubungan kerja sama antara ITS dan universitas peserta di seluruh dunia, sehingga mampu memberi dampak positif bagi ITS, Surabaya dan Indonesia," ujar Maria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement