Kamis 18 Jan 2018 23:30 WIB

Rektor USB Berlakukan Gerakan Kampus Mengaji

Kalangan intelektual harus dibekali pondasi spiritual yang kokoh.

KH Asep Effendi  memberikan tausyah pada acara Muhasabah Akhir Tahun yang digelar Republika Jawa Barat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (31/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
KH Asep Effendi memberikan tausyah pada acara Muhasabah Akhir Tahun yang digelar Republika Jawa Barat di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bukan perguruan tinggi Islam, namun aktivitas di dalamnya sangat islami. Itulah Universitas Sangga Buana (USB) Bandung yang memberlakukan kewajiban mengaji dan Shalat Dzuhur berjamaah bagi civitas akademika.

Rektor USB Bandung Dr Asep Effendi mewajibkan kepada seluruh dosen dan karyawannya untuk mengikuti kegiatan mengaji setiap Hari Jumat pukul 08.00 WIB hingga 09.30 WIB. Di saat proses berlangsungnya mengaji, kampus harus terbebas dari aktivitas kantor dan perkuliahan.

Pada siang harinya, menurut Asep, mahasiswa, dosen, dan karyawan wajib mengkuti shalat Dzuhur berjamaah di masjid kampus. ‘’Itu semua diterapkan dengan tujuan menguatkan pondasi spiritual di kalangan intelektual,’’ ujar Asep kepada Republika, Kamis (18/1).

Menurut Asep, pemahaman dosen dan mahasiswa terhadap Alquran menjadi sesuatu yang sangat penting. Kata dia, jika kaum intelektual yang tidak dipagari oleh nilai-nilai agama, maka akan berpotensi melakukan perbuatan melawan agama dan hukum.

Untuk itu, tegas Asep, khusus di lingkungan Kampus USB, gerakan mengaji dan shalat berjamaah menjadi formula efektif dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Pihaknya bertekad untuk melahirkan SDM yang berkualitas secara intelektual dan spiritual. ‘’Oleh generasi seperti itulah, maka bangsa ini bisa berubah dan maju,’’ tandasnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement