Rabu 10 Jan 2018 15:01 WIB

Jurnal Plantatropika dan Agraris UMY Raih Akreditasi B

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Program Studi Agroteknologi dan Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), kembali menorehkan prestasi dengan terakreditasinya jurnal yang mereka kelola dengan status B. Jurnal yang terakreditasi tersebut adalah jurnal Plantatropika dan Agraris.

Akreditasi tersebut diberikan oleh Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Akreditasi atas jurnal tersebut mulai berlaku sejak Desember 2017. Dekan Fakultas Pertanian yang sekaligus Chief Editor Indira Prabasari mengatakan bahwa untuk mencapai hal tersebut bukanlah perjuangan yang mudah.

"Sebenarnya untuk Jurnal Plantatropika memang pernah terakreditasi, namun karena ada peraturan baru sehingga perlu untuk dilakukan pengajuan kembali. Permasalahan yang terjadi adalah Open Journal System (OJS), sedangkan manajemen jurnal kami masih konvensional sehingga untuk mengubahnya ke sistem online memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak," ujarnya, Rabu (10/1).

Walaupun sudah mendapatkan akreditasi dari Kemenristek Dikti, Indira mengatakan masih terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi dalam rangka pencapaian terindeks scopus. Tantangan yang pertama untuk mencapai indeks scopus adalah jurnal yang menggunakan bahasa Inggris. Hingga saat ini jurnal yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sudah mencapai 80 persen dan untuk keberlanjutannya akan dibentuk sebuah tim untuk menerjemahkan jurnal ke dalam bahasa Inggris.

Kedua adalah penulis yang tidak hanya dari dalam negeri namun juga perlu berkolaborasi dengan penulis luar negeri. Tantangan lain yang cukup sulit untuk dimaksimalkan adalah kualitas naskah. "Selain itu, diperlukan pula reviewer yang berkompetensi bagus, ada 10 orang yang menjadi tim reviewer dan kesemuanya merupakan orang yang sibuk sehingga prosesnya sedikit lama," kata dia.

Dia menargetkan untuk mencapai indeks scopus paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Selama 2 tahun kedepan ia akan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas di berbagai bagian dan secara kontinyu akan menerbitkan jurnal. Karena masih terdapat beberapa penulis yang selama setahun menerbitkan jurnal dua kali namun di tahun berikutnya tidak menerbitkan.

Senada dengan hal tersebut, Sekertaris Prodi Agroteknologi Dina Wahyu Trisnawati mengatakan terdapat dua elemen penting yang menjadi penilaian dari Kemenristek Dikti yaitu manajemen dan isi atau substansi. Dari segi manajemen, menurutnya, sistem harus diubah menjadi online secara keseluruhan, maka ia melakukan scaning terhadap jurnal-jurnal yang belum online dan bisa dibayangkan berapa waktu yang diperlukan.

Setelah itu, karena sistem OJS maka segala proses dalam pembuatan jurnal tersebut harus dilakukan secara online mulai dari review hingga prove reading dan layout dilakukan secara online. Sedangkan dari segi isi, jurnal harus tetap menjaga isi atau konten yang sesuai dengan tema agroteknologi maupun agribisnis, namun prestasi yang didapatkan merupakan capaian yang sepadan dengan usaha yang telah dikeluarkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement