REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Puluhan mahasiswa mengikuti pelatihan jurnalisitik yang diselenggarakan Islam Nusantara Center. Pelatihan digelar dalam rangka memperkuat literasi di kalangan mahasiswa.
Ketua penyelenggara Dedy Kusuma Wardani menjelaskan, dengan mengangkat tem ‘Jurnalisme Cepat dan Akurat Anti-Hoaks’, puluhan mahasiswa tersebut diharapkan bisa mengisi konten positif di dunia maya.
Bagaimanapun, kata dia, dunia saat ini membutuhkan para jurnalis muda anti-hoaks. Mahasiswa dan pemuda sekarang cenderung memanfaatkan media massa dan media sosial tanpa menyaring validitas dan akurasinya bahkan terkadang menjadi corong penyebar.
“Dengan pelatihan ini mereka akan menjadi agen-agen perubahan yang sangat dibutuhkan dalam era keterbukaan informasi sekarang,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (25/12).
Hadir dalam kegiatan yang berlangsung akhir pekan lalu di Pusdiklat Muslimat NU, Podok Cabe itu, perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, tamu undangan organisasi kepemudaan, dan pengurus Islam Nusantara Center (INC).
Berdirinya INC memiliki tujuan utama sebagai media kajian Islam Nusantara, membumikan kemoderatan. INC aktif mengadakan acara diskusi dan kajian rutin tiap pekan bagi kalangan mahasiswa sebagai upaya membentengi para pemuda dari berbagai ideolongi yang bertentangan dengan Islam dan keindonesiaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
