Sabtu 26 Aug 2017 16:54 WIB

Menristek: Penyebaran Hoax dapat Dilawan dengan Teknologi

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir memberi sambutan saat kunjungan kerja ke PLTP 3 MW Kamojang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/2).
Foto: Mahmud Muhyidin
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir memberi sambutan saat kunjungan kerja ke PLTP 3 MW Kamojang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan penyebaran berita bohong atau hoax di media sosial sebagaimana dilakukan sindikat Saracen dapat dilawan dengan teknologi sehingga di masa mendatang tidak muncul lagi kasus serupa.

"Dengan teknologi, hoax secara sistem itu harus disaring jangan sampai muncul," kata Nasir di sela kunjungan kerja di Medan, Sabtu (26/8).

Menurut dia, perkembangan teknologi selalu berada di depan penyebaran berita bohong. Pemerintah memiliki kemampuan untuk menangkalnya lewat teknologi. Karena itu, penguatan teknologi dan regulasi menjadi sesuatu yang harus dilakukan, termasuk untuk menyaring hoax di media sosial.

Dia melanjutkan berita bohong tidak boleh dibiarkan leluasa beredar di tengah masyarakat karena berpotensi menyulut kebencian di tengah masyarakat. Lebih parah dari itu, kerekatan masyarakat dapat retak karena merajalelanya hoax.

Nasir mengatakan keragaman di tengah masyarakat merupakan rahmat. Realitas itu tidak dapat dipungkiri dan harus dikelola dengan baik sehingga tidak justru memecah belah bangsa.

Terkait penindakan sindikat Saracen, dia mengatakan menyerahkan kasus tersebut pada pihak berwenang di bidang hukum. Ke depannya, kasus serupa harus dicegah sehingga keutuhan masyarakat dapat dijauhkan dari kebencian dan perpecahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement