Kamis 27 Jul 2017 15:44 WIB

UNEJ Bentengi Mahasiswa dari Radikalisme

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Jember
Foto: flickr.com
Universitas Jember

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Jember (UNEJ) menyasar pembinaan karakter mahasiswa untuk membentengi dari paham radikalisme dan intoleransi. Hal itu salah satu respon menyikapi larangan Menristekdikti Mohamad Nasir dakwah isu khilafah di kampus.

"Ya, saya katakan mereka itu luar biasa lho," kata Rektor UNEJ Moh Hasan saat bertemu di Kemristekdikti, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7).

Ia mengaku kerap memantau aktivitas mahasiswa melalui media sosial, salah satunya Youtube. Menurutnya, tidak sedikit mahasiswa yang mengadut paham khilafah. Hasan beranggapan, hal itu tidak bisa dipandang sepele sebab, jaringan orang berideologi radikal terbina dengan rapi.

Salah satu upaya untuk melindungi mahasiswa, yakni memastikan masjid kampus terbebas dari orang yang menganut paham radikalisme.

"Siapapun yang masuk ke sana, ikut kegiatan di sana, tidak boleh membawa kegiatan lain. Kita arahkan bagiamana melihat kegiatan berguna bagi masyarakat," tutur Hasan.

Selain itu, ia melanjutkan, kampus membangun karakter mahasiswa melalui mata kuliah umum (MKU). "Di situ dapat mengoptimalkan, dan disamping dalam diajarkan dalam mata pelajaran agama. Peranan ini dalam kehidupan sehari-hari ada," ujar dia.

Kendari demikian, Hasan mengatakan tidak perlu menambah SKS untuk menanamkan karakter pada mahasiswa. Sebab, selama ini UNEJ mengalokasikan tiga SKS untuk Pancasila dan dua SKS untuk agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement