Senin 24 Jul 2017 18:16 WIB

Mahasiswa UNY Buat Media Pembelajaran Pendidikan Karakter

Pembelajaran pendidikan karakter tiga dimensi berbasis kearifan lokal.
Foto: Dokumen
Pembelajaran pendidikan karakter tiga dimensi berbasis kearifan lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pendidikan karakter menjadi tema sentral sejak beberapa tahun terakhir dalam perkembangan pendidikan di tanah air. Pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini.

Akan tetapi, teknologi yang semakin pesat dinilai mempunyai dampak negatif pada pembentukan karakter anak usia dini. Salah satu dampak negatif tersebut ialah lunturnya rasa cinta terhadap Tanah Air.

Hal ini menimbulkan keprihatinan manakala budaya lokal seperti tokoh wayang menjadi hal yang asing dan sebaliknya, tokoh-tokoh animasi seperti Batman atau Superman lebih akrab di telinga anak. Kondisi itu membuat mahasiswa PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tergerak untuk membuat media pembelajaran pendidikan karakter tiga dimensi berbasis kearifan lokal.

Fatimah Noor Isnaini, Dwi Lestari, Metri Utami Krahayon dan Hana Ika Safitri membuat media tersebut dengan memakai tokoh superhero dari Jawa yang diberi nama Edi Surojo (Ensiklopedia Super Hero Jowo).

Menurut Fatimah Noor Isnaini, Ensiklopedia Super Hero Jowo digunakan sebagai salah satu media untuk mengenalkan tokoh-tokoh pewayangan khususnya pada beberapa tokoh pewayangan yang mempunyai karakteristik superhero.

“Edi Surojo dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian anak sehingga proses penanaman karakter menjadi menyenangkan dan dapat diterima oleh anak” kata Fatimah, Senin (24/7).

Harapannya dengan ensiklopedia ini anak akan lebih mengenal tokoh-tokoh pewayangan dibandingkan dengan super hero asing. Di mana dalam tokoh pewayangan tersebut terdapat nilai-nilai karakter seperti jujur, tanggung jawab, dan cinta Tanah Air.

Menurut Dwi Lestari, Edi Surojo merupakan sebuah buku yang berisi uraian tentang berbagai tokoh pewayangan dalam epos mahabharata yang disusun semenarik mungkin dengan bentuk tiga dimensi dan komposisi warna full colour untuk menarik minat anak pada kearifan lokal yang dimiliki daerah.

“Dalam Edi Surojo terdapat gambar karakter tokoh, cerita singkat, dan nilai-nilai karakter tokoh pewayangan,” ujarnya, dalam siaran pers.

Media ini ditujukan untuk anak usia dini sebagai bentuk pengenalan budaya lokal dan penanaman rasa cinta Tanah Air sejak dini. Di mana rasa cinta Tanah Air merupakan salah satu dari 18 nilai karakter yang harus dikembangkan pada peserta didik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement