Rabu 19 Jul 2017 15:39 WIB

Mensos Minta Mahasiswa UMM Membina Desa

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, hadir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk melepas keberangkatan 5.151 mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN), di Hall UMM Dome, Rabu (19/7). Kedatangan Mensos sekaligus memperingati 30 tahun program KKN UMM yang telah berlangsung sejak 1987.

Setelah melepas mahasiswa KKN dengan memakaikan jaket almamater pada dua perwakilan mahasiswa secara simbolis, Khofifah lalu menyampaikan kuliah tamu sebagai pengantar sekaligus bekal pada mahasiswa UMM yang akan mengabdi di desa sebulan ke depan.

Dalam ceramahnya, Khofifah memaparkan tentang pemetaan potensi desa. Ia berpesan agar mahasiswa KKN peka terhadap lingkungan sekitar dan bisa mem-break down potensi tersebut menjadi aksi nyata.

“Hal sederhana yang ditemukan di desa bisa menjadi sesuatu yang substantif. Dengan putra-putri kampus ‘turun gunung’, sama dengan mengikuti jejak KHA Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah,” ujar Khofifah menganalogikan.

Saat ini, enam kabupaten di Jawa Timur terindikasi mengalami gizi buruk. Untuk itu, program Desa Sejahtera Mandiri diupayakan menjadi media untuk mengurangi luasnya daerah yang terkena gizi buruk tersebut. “Sebanyak 63 persen penyebab disabilitas adalah kurang gizi. Hal ini bukan hanya harus dicegah saat ibu hamil, melainkan gaya hidup saat remaja sudah harus diperhatikan,” jelas Khofifah, dalam siaran pers.

Selain itu, imbuh Mensos, kepekaan mahasiswa tak hanya pada urusan pengembangan desa melalui program-programnya, melainkan juga penanaman nasionalisme dan keagamaan. “Mahasiswa KKN kalau melihat ada indikasi penyebaran radikalisme dan nilai-nilai anti Pancasila, tak peduli apa program studi yang diambil di bangku kuliah, langsung saja bertindak untuk meluruskan dan menanamkan nilai-nilai yang benar,” kata menteri yang juga ketua Muslimat NU ini.

KKN terpadu UMM digelar dua kali dalam setahun. Program multidisipliner yang menggabungkan mahasiswa dari berbagai bidang ilmu ini menjadi bentuk tanggung jawab UMM sebagai perguruan tinggi untuk berkiprah memajukan masyarakat, khususnya masyarakat desa.  

Direktorat Penelitain dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM sebagai pengelola KKN UMM juga bekerja sama dengan berbagai instansi untuk penyelenggaraan KKN tematik. Direktur DPPM UMM Prof Sujono mencontohkan, dengan Kementerian Sosial UMM terlibat program pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) dan kelompok usaha bersama (kube).

Kemudian dengan Kemendikbud kerja samanya pada program berantas buta aksara, serta dengan Dikti untuk program KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM), dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement