REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bakal menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Asia TEFL (Teaching English as a Foreign Language/Pengajaran Bahasa Inggris) ke-15 dan TEFLIN (The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia) ke-64. Kegiatan berlangsung pada 13-15 Juli 2017 di Hotel Royal Ambarrukmo dan Hotel Eastparc Yogyakarta.
Diungkapkan ketua panitia pelaksana, Prof Suwarsih Madya, konferensi tersebut mengangkat tema ‘Teaching English in the Digital Era in Asia: Global Citizenship and Identities’. Sekitar 1.000 peserta dari sekitar 29 negara direncanakan hadir untuk mengikuti konferensi ini.
Selain itu, sambungnya, terdapat 11 pembicara pleno berasal dari delapan negara, termasuk Indonesia, dan delapan pembicara khusus dari lima negara, termasuk Indonesia, bakal memberikan paparan. “Konferensi didahului dengan dua kegiatan workshop yang masing-masing diselenggarakan di Pusat Layanan Akademik (PLA) lantai 3 dan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY,” jelasnya, Rabu (12/7).
Tercatat, Menteri Riset dan Dikti, Prof Mohammad Nasir, menjadi pembicara kunci. Adapun pembicara dalam diskusi panel yakni Anita Lie (Indonesia), Anthony J Liddicoat (Inggris), Diane Teddick (Amerika Serikat), Guangwei Hu (Singapura), Herbert Puchta (Austria), Paul Nation (New Zealand), Roslyn Appleby (Australia), dan lainnya.
Selain itu tampil sembilan ‘featured speakers’ di antaranya Pupung Purnawan (UPI, Indonesia), Mohd Shukri Nordin (The University of Nottingham, Malaysia Campus), Hsinchou Huang (National Taiwan Ocean University, Taiwan), Xuesong/ Andy Gao (The University of Hongkong).
Ditambahkan, terdapat empat sub topik yang mampu menghimpun 672 presenter dan 176 peserta. Selain kegiatan presentasi makalah, kolokium, poster, dan diskusi panel, peserta dijadwalkan mengikuti dan pertemuan anggota board TEFLIN serta ‘city tour’ setengah hari di Kota Yogyakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
