Senin 17 Apr 2017 19:55 WIB

Terpilih Jadi Rektor UGM, Panut Mulyono Ingin Jadi Pelayan Kampus

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Panut Mulyono
Foto: ugm.ac.id
Panut Mulyono

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Panut Mulyono akhirnya terpilih sebagai Rektor UGM setelah melalui proses seleksi Majelis Wali Amanat (MWA), Senin (17/4). Secara terbuka, pria yang masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik itu menyampaikan, ingin menjadi pelayan bagi mahasiswa, dosen, dan pegawai kampus nantinya.

Maka itu ia memilih tidak akan banyak bertugas di luar kantor. Termasuk membatasi diri pergi ke luar negeri. "Kalau pun masih bisa (ke luar negeri), saya lebih memilih mendelegasikan tugas itu ke orang lain," katanya.

Panut tentu punya alasan atas sikap tersebut. Antara lain karena ia harus memimpin serta melayani 365 dosen, 400-an karyawan, dan ribuan mahasiswa. Beruntung, keberadaan teknologi masih bisa membantunya untuk berkomunikasi. 

Oleh karenanya ia tidak segan jika ada masyarakat kampus yang mengajaknya bertemu atau mengobrol dimanapun. Ia juga berjanji akan berusaha membalas segera setiap pesan yang masuk ke ponsel pintarnya. 

Panut meminta agar beberapa koleganya mengirim pesan singkat bila ada tugas kantor yang belum ia selesaikan. “Misalnya ada usulan SK honorarium, kok belum turun, kok saya belum dibayar, langsung sms saya,” katanya.

Terkait program kerja, Panut menyampaikan akan meneruskan program-program yang sudah dirancang dan dilaksanakan oleh rektor yang menjabat saat ini. Terutama terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan UGM. Selain itu, ia juga akan terus mendorong pengembangan penelitian demi meningkatkan reputasi UGM dan memperbesar kontribusi UGM bagi negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement