Senin 03 Apr 2017 17:36 WIB

Lima Dosen Unissula Beri Kuliah di Rotterdam University

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus Unissula.
Foto: Dokumen
Kampus Unissula.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Persoalan rob, banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan berbagai upaya penanganannya, menjadi materi kuliah umum Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang di University of Applied Sciences (RUAS) Belanda.

Kuliah umum disampaikan Guru Besar Fakultas Teknik Unissula, Profesor Slamet Imam Wahyudi DEA di hadapan mahasiswa program Water Management, Civil, Engineering, dan program studi Urban Planning School of Built Environment RUAS.

“Kegiatan kuliah umum ini merupakan implementasi dari program kerja sama pertukaran dosen angkatan pertama yang telah dibangun Unissula dengan RUAS Belanda,” ujar Imam, Senin (3/4).

Ia mengungkapkan, di hadapan mahasiswa RUAS Belanda disampaikan, banjir dan rob merupakan persoalan menahun bagi warga di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu. Berbagai upaya pun dilakukan guna mengendalikan banjir dan genangan rob ini.

Salah satu upaya berskala besar yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang adalah pembangunan infrastruktur pengendali banjir dengan menggunakan sistem polder. Di Semarang saat ini terdapat dua sistem polder yang telah bekerja, yakni sistem polder Kali Semarang dan sistem polder Kali Banger.

Sistem polder Kali Semarang bekerja membentengi wilayah seluas sekitar  2.000 hektare dan telah beroperasi sekitar dua tahun lalu. Di antara wilayah yang terlindungi oleh sistem ini adalah pusat pemerintahan kota dan provinsi, pusat kegiatan ekonomi, dan lainnya.

Kendati demikian, sejumlah wilayah seperti kawasan Kota Lama masih mengalami banjir. Terutama jika sistem polder Kali Banger belum dapat berfungsi dengan optimal.

Sebab, sistem ini diproyeksikan untuk mencegah banjir di  wilayah seluas sekitar 670 hektare. Antara lain meliputi wilayah Kecamatan Semarang Timur atau sebelah barat dari Sungai Banjir Kanal Timur.

Sistem polder yang akan dibangun di sebelah timur dari kali Banjir Kanal Timur yaitu Sistem Kali Tenggang dan Sistem Kali Sringin, yang telah mulai dibuat simulasi hidrologi dan hidrolikanya.

“Kebetulan simulasi hidrologi ini dibuat dengan software Sobex yang dibantu Senior Lecture dari RUAS, Jonathan Lekkerkerk dan Edwin Schaap,” jelasnya.

Selain Imam Wahyudi , empat dosen Unissula lain juga memberikan kuliah di Departement Urban Planning dan Water Management serta Logistics Economics.

Antara lain Andre Sugiyono PhD dari Fakultas Teknologi Industri memberikan kuliah mengenai Harbour Circulation Planning di Kota Semarang; Dr Milla Karmilla mengenai Partisipasi Masyarakat dalam Operasional Sistem Polder.

Kemudian Bedjo Santoso PhD mengenai Waste Management Beserta Aspek Ekonominya, serta Hendri Setyawan MPA mengenai Micro, Small and Medium Enterprises di Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement