Kamis 01 Dec 2016 18:18 WIB

Kemenlu RI dan UMM Bentuk Pusat Studi ASEAN

Rep: christiyaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
 Kampus Universitas Muhammadiyah Malang
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN (KSA) Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan segera mendirikan Pusat Studi ASEAN (PSA) di UMM.

Memorandum of Understading (MoU) kedua pihak telah ditandatangani Kamis (1/12) di Gedung Kementrian Luar Negeri, Jakarta, oleh Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin dan Dirjen KSA ASEAN Kemenlu RI, I Gusti Agung Wesaka Puja.

“Selepas pembentukan pusat studi, beberapa kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengkajian ilmiah, dan pengabdian masyarakat juga akan dikembangkan,” terang Syamsul. Ruang lingkup kerja sama di antaranya publikasi dan penerbitan karya akademik, seperti jurnal, majalah, dan buku mengenai hubungan dan kerja sama regional ASEAN.

Penandatanganan MoU dilakukan dengan 11 universitas lainnya. Saat ini, telah terbentuk 22 PSA yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Sesuai kesepakatan, lanjut Syamsul, langkah awal dari MoU ini yaitu kuliah umum masyarakat ASEAN di UMM pada 14 Desember 2016 mendatang.

Menurut Syamsul, pendirian PSA di UMM merupakan salah satu usaha kampus ini untuk menyebarluaskan pemahaman tentang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah dimulai akhir tahun lalu. PSA UMM juga diharapkan menjadi wadah edukasi, sosialisasi, dan advokasi publik, khususnya terkait MEA.

Untuk pengelola, PSA akan dijalankan di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM. “Pada level teknis, FISIP utamanya prodi Hubungan Internasional (HI) yang akan menindaklanjuti program-program berikutnya,” jelas Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement