REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan siap menyediakan pasokan buah Belimbing dari Petani di Kota Depok sebagai bahan produk kosmetik karya peneliti Universitas Indonesia (UI) yang telah di-launching di Aula Terapung UI, Depok, Selasa (18/10).
"Dengan ketersediaan buah Belimbing yang melimpah di Kota Depok, kami siap melayani pasokan bila UI menginginkan untuk bermitra dengan kami," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pertanian, Distankan Pemkot Depok, Hermin Kusmiati di Balaikota Depok, Rabu (19/10).
Namun demikian, lanjut dia, buah Belimbing yang digunakan pihak UI haruslah ditelusuri dulu. Dengan diukur nilai kematangannya atau nilai umurnya, serta berapa kadar air yang digunakan. Buah Belimbing sendiri mempunyai Grade A, B, C serta indeks kematangan dari 1-7. Indeks kematangan ini yang menentukan umur buah Belimbing.
"Buah Belimbing bisa dipanen mulai dua bulan untuk kematangan yang sedang dan maksimal tiga bulan untuk tingkat kematangan yang sempurna," jelas Hermin.
Diutarakan Hermin, saat ini Kota Depok memiliki lahan belimbing seluas 98 hektar yang tersebar di enam Kecamatan yaitu Cimanggis, Pancoran Mas, Bojongsari, Sawangan, Limo dan Cinere. Namun, dari keenam Kecamatan tersebut, populasi pohon Belimbing tertinggi ada di Kecamatan Cimanggis dan Pancoran Mas. "Satu pohon Belimbing mampu menghasilkan 170 kg buah Belimbing, bisa dibayangkan jika satu lahan yang panen dikali dengan enam kecamatan yang ada, tentu sangat melimpah," tuturnya.
Hermin menginformasikan bahwa buah Belimbing di Kota Depok telah disuplai ke berbagai Supermaket dan Kota-kota besar lainnya. "Dengan banyaknya jumlah populasi Belimbing ini, maka kemungkinan bisa dipastikan akan menjadi pemasok tunggal dalam kosmetik buatan UI, sehingga diharapkan bisa berdampak juga ke peningkatan perekonomian para petani Belimbing," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
