Senin 22 Aug 2016 16:41 WIB

Pembukaan Program Profesi Insinyur UMM Tunggu Sertifikasi Dosen

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Insinyur (ilustrasi)
Foto: Pii.or.id
Insinyur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan segera membuka Program Profesi Insinyur (PPI). Menurut dosen senior Teknik Elektro, Ermanu Azizul Hakim, PPI akan dibuka segera setelah proses sertifikasi dosen selesai dilaksanakan.

Ermanu mengatakan perguruan tinggi harus memiliki minimal enam dosen teknik yang mengantongi gelar insinyur profesional madya agar bisa membuka PPI. Gelar insinyur profesional madya diberikan oleh Persatuan Insinyur Indonesia.

Saat ini UMM baru memiliki empat dosen insinyur profesional madya termasuk dirinya. "Sekarang sudah ada sepuluh dosen lain yang sedang dalam sertifikasi, semoga dalam waktu dekat prosesnya selesai," jelas Ermanu pada  Senin (21/8) di Malang.

UMM merupakan satu dari 40 perguruan tinggi se-Indonesia yang ditunjuk Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk menyelenggarakan program ini. Penugasan ini berdasarkan amanat Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

Setiap tahun UMM meluluskan sekitar 1.000 sarjana teknik. Dibukanya PPI di UMM akan menjadi angin segar bagi para alumni ilmu sains karena akan menambah kuota bagi mereka yang ingin menempuh program profesi. "Mungkin pada tahap awal UMM akan membuka kuota untuk 40 mahasiswa dulu," kata dia.

Ermanu mengatakan PPI akan berlangsung dalam dua semester. Semester pertama diisi kuliah yang berbasis keprofesian. Sedangkan semester berikutnya sarat dengan praktik karena para mahasiswa diterjunkan ke dunia industri. Program ini dapat ditempuh semua sarjana sains baik fresh graduate maupun yang sudah bekerja.

Pemilihan UMM sebagai salah satu penerima mandat untuk membuka program profesi didasarkan beberapa kriteria. Beberapa kriteria itu seperti sudah terakreditasi A atau B serta memiliki Fakultas Teknik, Pertanian, dan/atau Matematika dan IPA (MIPA). “Dari hasil seleksi kementerian itulah, didapatkan 40 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ditunjuk mengawali pembukaan program profesi ini,” ujarnya.

Program profesi ini bisa diikuti oleh lulusan sarjana teknik, pertanian, sains terapan, maupun para pekerja yang berprofesi di bidang keinsinyuran.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement