Senin 22 Aug 2016 15:45 WIB

UMM Gelar Seleksi Masuk Gelombang III

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: Republika/Nico Kurniajati
Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar ujian seleksi masuk gelombang III pada Senin (22/8). Seleksi ini diikuti oleh 3.632 peserta dan mahasiswa yang lolos seleksi akan diumumkan Jumat (26/8) mendatang.

Wakil Rektor I Bidang Kurikulum dan Akademik, Syamsul Arifin, mengatakan kuota yang diterima dari seleksi gelombang III sebanyak dua ribu mahasiswa. Pada seleksi kali ini ada beberapa program studi yang tidak menerima mahasiswa baru karena kuota sudah terpenuhi.

"Program studi kedokteran, manajemen, komunikasi, dan hubungan internasional sudah tidak menerima mahasiswa baru," jelas Syamsul saat ditemui Senin (22/8) di Malang.

Keempat program studi tersebut memang menjadi favorit calon mahasiswa sehingga kuota sudah terpenuhi pada seleksi gelombang II lalu. Syamsul menyebut salah satu aturan pembatasan kuota berkaitan dengan akreditasi program yang bersangkutan.

Sebagai contoh, kedokteran UMM yang berakreditasi B maksimal hanya boleh menerima 200 mahasiswa baru. "Jika akreditasi A boleh menambah 50 jadi total kuota 250," kata dia.

Menurut Syamsul saat ini kedokteran tengah dalam proses untuk meningkatkan akreditasi. Di samping itu pembatasan jumlah mahasiswa baru didasarkan pertimbangan kualitas. UMM selalu menekankan pada kualitas input, proses, dan output sehingga seleksi berlangsung ketat.

UMM mencatat dilaksanakannya seleksi mahasiswa baru dalam tiga gelombang berhasil menarik 25 ribuan pendaftar. Dari jumlah tersebut hanya enam ribuan mahasiswa yang diterima UMM.

Syamsul mengatakan meski secara nasional jumlah pendaftar di perguruan tinggi tahun ini menurun 20 persen, kondisi ini tidak terjadi di UMM. Jumlah pendaftar tahun ini masih stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Itu artinya kepercayaan masyarakat terhadap UMM masih tinggi," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement