Kamis 04 Aug 2016 00:43 WIB

Visi Inovasi Jadi Kunci Suksesnya Energi Terbarukan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang terlambat, terkait dengan energi terbarukan. Padahal, sumber energi yang tersimpan begitu melimpah. Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Swiss German, Filliana Santoso.

Ia mengatakan, tertinggalnya energi terbaru dan terbarukan di negara ini karena, dana yang kurang memadai dari pemerintah. Sebab, masih banyak masalah negara yang lainnya yang membutuhkan dana lebih besar, daripada membiayai penelitian yang harganya tidak murah, dan untuk digunakan dalam jangka waktu bisa hingga 30 tahun mendatang.

Adanya riset, memang diakui Filiana membutuhkan biaya yang mahal, dengan waktu lama dan investasi besar. Akan tetapi, seharusnya bukan karena masalah tersebut visi dari sebuah inovasi menjadi hilang. Dari sisi ekonomi memang besar, namun ke depan akan mendapatkan hasil yang berkelanjutan.

"Siapa yang percaya pada visi inovasi, dia yang akan menang. Negara yang mau membayar harganya lebih dahulu akan mendapatkan hasil efektif," kata Filliana di kampus SGU, Serpong, Rabu (3/8).

Dia menuturkan prospek dari energi terbarukan memang dipastikan akan lebih bagus ke depannya. Seperti dengan ditemukannya shale oil, kekhawatiran akan sumber daya minyak bumi menjadi menurun. Semua negara adidaya mengawaskan setiap penelitian, untuk dapat menemukan sumber energi terbarukan yang efektif, dan efisien dengan harga yang rendah guna produksinya.

"Indonesia punya sumber energi yang potensial dengan sinar matahari yang begitu banyak, geothermal, kemudian ada lautan yang lebih luas dibandingkan dengan negara lain," ungkapnya.

Ia optimistis dengan sumber daya manusia di Indonesia, banyak yang telah belajar ke luar negeri dan kembali ke Indonesia, sehingga  dapat memajukan sebuah penelitian energi terbarukan. Tentunya, dukungan pemerintah juga menjadi salah satu kesuksesan yang paling utama.

"Saya berharap ke depan, bisa melihat banyak rumah-rumah yang memakai energi terbarukan, kemudian ada industri yang memakai sebagian sumbernya dari energi terbarukan. Saya rasa memungkinkan, lalu kemungkinan mobil hybrid ada dong di Indonesia juga," ujar Filliana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement