Jumat 24 Jun 2016 05:28 WIB

Sapu Angin ITS Siap Adu Cepat di Inggris

Angggota tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Team 2 mobil sapuangin 10 memeriksa mobil karya mereka di Kampus ITS, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Angggota tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Team 2 mobil sapuangin 10 memeriksa mobil karya mereka di Kampus ITS, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mobil Sapu Angin XI (generasi ke-11) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) siap berlaga di Stadion Olympic pada ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Drivers' World Championship 2016 di London, Inggris pada 30 Juni-3 Juli mendatang.

Humas tim Sapu Angin (SA) ITS, Arnoldus Adro Pradhito di Surabaya, Kamis mengatakan tim beserta mobil Sapu Angin XI sudah siap untuk beradu kecepatan dalam ajang yang diadakan kali pertama sejak 30 tahun diselenggarakannya SEM ini.

"Awal Maret lalu, Sapu Angin XI ini berhasil menjadi juara satu dalam ajang Shell Eco Marathon (SEM) Challenge Asia 2016 di Filipina, sehingga berkesempatan berlaga di Inggris," tuturnya.

Dalam pelepasan Sapu Angin XI secara resmi oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, ia menambahkan dalam ajang internasional itu para juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika akan diadu.

"Dalam kompetisi itu nantinya tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tetapi juga diadu kecepatannya. Asia diwakili oleh lima tim, yakni dari Indonesia, Singapura dan Filipina," ujarnya.

Sedangkan dari Indonesia, diwakili oleh tiga tim dari ITS, Universitas Indonesia (UI), Depok, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

"Persiapan yang dilakukan telah berjalan dengan lancar, bahkan mobil sudah dikirim ke London pada 12 Juni lalu. Saat ini tim masih melakukan persiapan minor, seperti pembelian suku cadang dan pengaturan strategi lomba," tutur mahasiswa Teknik Mesin ITS tersebut.

Ia menjelaskan mobil Sapu Angin XI saat ini dalam kondisi prima setelah mengalami perbaikan kecil. Hal tersebut terbukti dari hasil uji coba yang dilakukan beberapa hari sebelum pengiriman ke London.

"Pada ajang sebelumnya tim kami terkendala pada kondisi ban, sehingga kami memutuskan untuk membeli ban dari Eropa saja," terang pria asal Jakarta tersebut.

Meski demikian, Adro mengaku bahwa tantangan tersulit hingga saat ini yakni terletak pada gambaran arena lomba dan bentuk perlombaan baru yang menyerupai balapan Formula (F1).

"Pada perlombaan ini urutan pertama hanya akan diraih oleh mobil yang paling irit. Hal ini membuat kami benar-benar memutar otak dalam mempersiapkan strategi dan kemampuan mobil Sapu Angin XI ini," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement