Senin 13 Jun 2016 10:36 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Drone Pencari Api Kebakaran Hutan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).
Foto: foto : MJ05
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Mahasiswa UGM untuk membuat alat pemantau titik api sumber kebakaran. Alat ini berupa  moda pesawat tanpa awak (UAV) yang diberi nama PAPI. Ketua tim pengembang PAPI, Ariesa Budi Zakaria mengatakan, pesawat yang mereka kembangkan memiliki konfigurasi sayap fixed-wing yang terletak di bagian atas badan.

Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan misi monitoring dengan metode live-streaming video. "PAPI ini memiliki keunggulan dibanding UAV pencari titik api lain, yaitu antenanya dapat memancarkan sinyal lebih kuat dibandingkan antena buatan pabrik," tuturnya.

Antena berbentuk patch berfrekuensi 5,8 Ghz tersebut mereka buat sendiri. Dengan sinyal yang kuat, kualitas video yang diterima ground station akan menjadi lebih baik meskipun jarak tempuh wahana pesawat menjadi lebih jauh.

Ariesa menyebutkan bobot PAPI cenderung lebih ringan dengan ukuran hanya 1,5 kali 1 meter. Dengan begitu, mobilisasi pesawat akan lebih praktis. "Kamera yang digunakan sebagai FPV juga dapat diganti menyesuaikan misi yang harus diselesaikan," tutur mahasiswa FMIPA itu.

Pengmbangan PAPI dilakukan Ariesa bersama dengan dua rekannya dari FISIPOL yaitu Bunga Addinta Swandari dan Nurlita Prima Regiati. Peswat ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) UGM.

Ariesa menjelaskan sebelum pesawat dioperasikan, mereka memprogram ground station terlebih dulu terkait misi yang harus diselesaikan PAPI. Setelah itu, wahana PAPI diluncurkan hanya dengan lemparan tangan karena bobotnya yang ringan.

Selama menjalankan misi, pergerakan wahana selalu dipantau oleh live-video streaming yang dihubungkan ke ground station. Saat misi monitoring dinyatakan selesai, maka wahana dapat secara otomatis kembali ke ground station.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement