Rabu 01 Jun 2016 14:37 WIB

Mahasiswa UGM Ciptakan Bra Khusus untuk Penderita Kanker Payudara

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andi Nur Aminah
Kanker Payudara
Kanker Payudara

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Berawal dari pengalaman sang ibu yang kesulitan membeli bra khusus untuk menyangga salah satu panyudara yang diangkat usai operasi kanker stadium tiga, Attika Nurul Hanniyah mendesain bra yang sesuai untuk penderita kanker payudara. Bra tersebut dinamakan Bra K-POP, yang merupakan singkatan dari Bra Kanker Pasca Operasi Payudara.

“Ibu saya melakukan operasi tahun lalu. Selama beraktivitas pascaoperasi, ia tidak punya bra khusus untuk pasien yang sudah habis operasi. Pakai bra biasa, terasa kurang nyaman. Maka itu kami membuat bra bagi pasien kanker payudara agar mereka lebih percaya diri,” kata mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM itu, Rabu (1/6).

Untuk membuat ide tersebut, Attika dibantu dengan tiga orang rekannya, yakni Ulvi Henida Setyaningsih (Fakultas Geografi), Erinda Septyaningrum (Fakultas Teknik), dan Iffa Luthfiyah (Fakultas Kedokteran). Selama ini, mereka telah mencoba dua kali membuat desain bra yang sesuai dengan penderita kanker.

Desain pertama dianggap kurang nyaman dan kurang menarik. Lalu mereka mengembangkan desain baru agar bisa dipakai dengan nyaman dan memperindah penampilan. Menurut Attika, tujuan dari pembuatan Bra K-POP ini dilakuakn untuk menunjang penampilan pasien penderita kanker payudara agar lebih percaya diri, nyaman dipakai dan tidak menimbulkan efek samping selama masa pemulihan.

Menurut Erinda, bra khusus untuk penderita kanker panyudara sudah ada di luar negeri. Namun bahan bantalannya menggunakan silicon. Sementara bra yang mereka buat hanya menggunakan bahan dacron. Sehingga harganya pun lebih murah.

“Buntalan dakron, elastis dan berongga. Sehingga menurut kita pemulihan pasca operasi lebih cepat karena ada sirkulasi dan tidak menyebabkan bekas luka jahitan operasi tambah parah,” kata Erinda. Sepintas bra yang mereka buat sama seperti bra biasa.

Namun Bra K-POP ini dilengkapi kantung yang bisa diisi buntalan dengan resleting di bagian belakang. Bra K-POP ini, menurut Erinda sudah diujicoba oleh tujuh pasien penderita kanker panyudara. Ia mengatakan, selama ini para pasien merasa nyaman menggunakan bra tersebut.

Iffa berharap Bra K-POP ini bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri perempuan yang sudah melakukan operasi pengangkatan panyudara. “Apalagi menurut hasil penelitian, sekitar 40 dari 100 ribu wanita di indonesia menderita penyakit kanker payudara,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement