Senin 25 Apr 2016 19:29 WIB

UI Hadirkan 163 Peneliti se-Asia untuk Kolaborasi Riset

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Universitas Indonesia menghadirkan 163 peneliti se-Asia dalam kolaborasi riset tingkat global. Pertemuan ini dilakukan dalam  Simposium Internasional yang bertujuan untuk menampilkan hasil temuan peneliti di Asia.

“Dan menjalin kerjasama dalam kegiatan riset bersama yang komprehensif dalam mencari solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi Indonesia pada umumnya,” kata Kepala Humas UI, Rifelly Dewi Astuti melalui keterangan persnya, Senin (25/4). Menurut Rifelly, 163 peneliti berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, India, Filipina, Vietnam, Korea Selatan dan Jepang. UI sendiri menghadirkan 72 peneliti dari tiga kluster ilmu yaitu Kesehatan, Sains dan Teknologi serta Sosial Humaniora. 

Rektor Universitas Indonesia (UI), Muhammad Anis menyampaikan, sampai detik ini UI telah mengembangkan kerjasama internasional dengan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia. Kerjasama tersebut terutama berkaitan pada pengembangan penelitian. Hal ini karena mengingat UI sebagai think tank Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas penelitian. Dengan harapan mampu berkontribusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di tingkat nasional, regional maupun global.

Pada kluster ilmu Kesehatan, menurut Anis, sebanyak 32 penelitian akan dipresentasikan seperti tentang infertilitas, penyakit Kanker, Diabetes, gigi  dan mulut serta lainnya. Sementara kluster Sains dan Teknologi terdapat 51 hasil penelitian yang ditampilkan. Beberapa di antaranya, yakni pengolahan limbah sampah, sistem ketahanan pangan, temuan udang terpapar logam berat di Malaysia, bio-engineering dan lain sebagainya. 

Selanjutnya pada kluster ilmu Sosial dan Humaniora, kata dia, terdapat 80 temuan penelitian yang dipresentasikan. Ia menyebutkan, transformasi kampanye Turn Back Crime di Indonesia, faktor pendorong motivasi memberi zakat dan peran kegiatan CSR di Indonesia.

Atas adanya pertemuan ini, Anies berharap, UI dapat meningkatkan reputasi periset handal di Indonesia. Dengan demikian bisa semakin terpapar di tingkat internasional. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu memacu mobilitas staf asing ke UI dan mendorong terciptanya riset-riset internasional. “Serta publikasi bersama internasional di masa mendatang,” jelas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement