Kamis 14 Apr 2016 16:43 WIB

Universitas Muhammadiyah Surabaya Resmikan Fakultas Kedokteran

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi
Foto: healthliving
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Universitas Muhammadiyah Surabaya siap mencetak generasi unggul dan islami di bidang kedokteran melalui peresmian Fakultas Kedokteran dengan program studi Pendidikan Dokter, pada Kamis (14/4). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti pembukaan FK yang ditandatangani oleh ketua Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lincolin Asyad, serta peluncuran balon gas besar di halaman kampus tersebut.

Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengatakan, Surat Keputusan (SK) izin operasional pendirian FK UM Surabaya telah diserahkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir di Jakarta pada Selasa (12/4) sore.  “Turunnya izin kedokteran ini hasil dari perjuangan panjang dan berliku, kami perlu beberapa kali bersabar karena kendala moratorium,” kata Sukadiono di acara tersebut.

Ia menjelaskan, FK UM Surabaya memiliki beberapa keunggulan. Antara lain biaya kuliah lebih murah dibandingkan perguruan tinggi lainnya. Dana pengembangan untuk mahasiswa baru di FK UM Surabaya ditetapkan sebesar Rp 200 juta. Sedangkan biaya per semester sebesar Rp 25 juta. Selain itu, UM Surabaya memiliki 29 jaringan rumah sakit Muhammadiyah se-Jawa Timur yang bisa digunakan untuk praktek mahasiswa kedokteran.

“Tahun ini kuotanya 50 mahasiswa, yang daftar sudah 120 orang. Kita model perkualiahannya tutorial dibagi lima kelompok, tiap kelompok 10 mahasiswa,” katanya.

Ia menambahkan, persiapan pendirian FK tersebut tidak begitu rumit karena UM Surabaya sudah memiliki semua peralatan dan jaringan rumah sakit untuk praktek. Sementara untuk dosen dan tenaga pendidik sudah mulai direkrut sejak dua tahun yang lalu, totalnya sebanyak 33 dosen. UM Surabaya juga berencana mendirikan rumah sakit pendidikan pada 2021. Bangunan tersebut dirancang memiliki 13 lantai. UM Surabaya telah menyiapkan anggaran pembangunan gedung rumah sakit tersebut senilai Rp 100 miliar. Sedangkan untuk peralatan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement