Rabu 30 Mar 2016 16:02 WIB

IPB Uji Coba Herbal pada Unggas demi Cegah Flu Burung

Rep: c32/ Red: Dwi Murdaningsih
Obat Herbal
Foto: Google
Obat Herbal

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Herbal tradisional dari tanaman jamu Indonesia menjadi inovasi terbaru dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Bukan untuk kesehatan manusia, melainkan kali ini inovasi tersebut ditujukan bagi ternak unggas dalam mencegah flu burung.

 

“Empat bahan verbal, seperti temulawak, meniran, sambiloto, dan temu ireng dicampur dengan pakan ternak konvensional lalu diuji coba kepada ayam,” kata pakar Veteriner Unggas IPB Bambang Pontjo Priosoeryanto di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan, Rabu (30/3).

 

Dia menjelaskan, ada empat kondisi unggas yang diuji coba untuk melihat perbedaan pengaruh herbal tersebut. Menurutnya, kelompok pertama ada jenis ayam yang tidak divaksin flu burung dengan diberikan pakan ternak konvensional saja dan ada yang pakan konvensional yang dicampur herbal. Selanjutnya, kelompok kedua untuk unggas yang sudah divaksin flu burung dengan diberikan pakan konvensional tanpa verbal dan lainnya diberikan verbal.

 

“Setelah diberikan makan dengan metode seperti itu selama sebulan, maka kami menginfeksikan virus flu burung dari lingkungan. Hanya ayam yang divaksin dan diberikan pakan ternak konvensional yang dicampur herbal yang bertahan,” kata Bambang.

 

Bambang menuturkan, unggas di kelompok lain banyak yang mati pada pekan-pekan pertama setelah diinfeksi virus. Sementara, yang bertahan juga tidak memperlihatkan respons buruk, seperti bobot badan berkurang, tekstur daging berubah, hingga kandungan lemak yang berubah.

 

Bambang sengaja tidak mencampurkan herbal tersebut ke dalam air, tapi ke pakan ternak yang kering agar lebih mudah. Selain itu, air membuat kandungan herbal yang antivirus flu burung cepat rusak. Dia menilai, tidak ada perubahan tertentu pada ayam ternak saat diberi pakan yang dicampurkan herbal. Menurutnya, nafsu makan ayam masih normal tidak memilih-milih, kecuali untuk ayam yang terbiasa hidup di lingkungan bukan peternak.

 

Sejak 2007, Bambang dan tim lainnya dari IPB sudah meneliti tanaman jamu tersebut untuk herbal pakan ternak. Berawal dari keprihatinannya akan wabah flu burung, dia berusaha menggunakan tumbuhan Indonesia yang beragam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement