Kamis 03 Mar 2016 10:33 WIB

Kemenristekdikti Targetkan 6.500 Publikasi Ilmiah di 2016

Karya Tulis Ilmiah (ilustrasi)
Foto: anneahira
Karya Tulis Ilmiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekditi) menargetkan 6.500 publikasi ilmiah dapat dihasilkan dari berbagai aktivitas penelitian dan pengembangan di Indonesia pada 2016.

"Kalau targetnya memang 5.500 sampai 7.000 (publikasi ilmiah) pasti akan tercapai. Tapi kita anggarkan hanya 6.500 tahun ini," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir, Kamis (3/3).

Menurut Menristekdikti Nasir, angka publikasi ilmiah 5,500 pada 2015 masih cukup rendah. Ia menduga banyak hasil kerja peneliti Indonesia yang belum tercatat dengan baik.

"Kebetulan yang sudah dicatat LIPI sekitar 9.500 orang tetapi belum termasuk dari perguruan tinggi. Kami miliki dosen sekitar 120.000 orang," ujar dia.

Berdasar catatan LIPI, ia mengatakan jumlah peneliti dengan jenjang pendidikan sebagai doktor baru mencapai tujuh persen dari total jumlah peneliti, jumlah master atau S2 mencapai 75 persen, dan sisanya masih S1.

"Yang S1 ini yang musti kami 'selesaikan' dengan cepat," katanya.

Jika riset ditingkatkan, Nasir yakin publikasi ilmiah akan meningkat. Yang juga masih menjadi kendala adalah pencatatannya.

"Sementara yang dicatat yang internasional saja seperti Scopus, Elsevier, ScienceDirect, bukan di Indonesia," katanya.

Banyak penelitian dari peneliti Indonesia yang tercatat di negara tetangga karena merekalah yang mau mengakui dan mendanai penelitian. Indonesia, lanjutnya, masih belum belum memiliki wadah yang memadai untuk peneliti dan hasil penelitiannya.

Sementara itu Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan seringkali hambatan dalam pelaksanaan penelitian bagi peneliti bukan pada persoalan teknis peneliti, tetapi justru persoalan administrasi.

"Seharusnya untuk lembaga riset dapat diperlakukan secara berbeda, karena proses penelitian hingga menghasilkan inovasi dapat berjalan lama, tidak bisa menghasilkan sesuatu secara annual," ujar dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement