Kamis 05 Nov 2015 17:54 WIB

Ini Kerja Nyata Kampus Indonesia Bantu Tangani Asap

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).
Foto: foto : MJ05
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menegaskan bahwa sejumlah Perguruan Tinggi (PT) ikut menangani bencana asap. PT-PT seperti ITB, UGM, UI, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Andalas (Unand), Universitas Riau dan Universitas Lampung juga membantu menangani kebakaran hutan dan lahan yang melanda Indonesia saat ini.

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Mohamad Nasir, ITB telah melakukan aksi dengan pembuatan alat Fresh On 2015. Alat ini merupakan penyaring asap ultra modern. Ini mampu menyaring partikel sangat kecil hingga berdiameter 50 nano meter.

“Alat ini diciptakan oleh I Gede Wenten,” ujar Nasir saat jumpa pers tentang penanganan bencana asap di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (5/11).

Untuk UGM, Nasir menerangkan, juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah dan masyarakat. Koordinasi ini untuk menangani bencana kebakaran. Nasir menambahkan, UGM juga tengah mengembangkan penelitian gambut untuk saat ini. Karena itu, presiden juga sedang merancang agar tim UGM ini bisa menjadi tim penangan gambut ke depannya.

Di UI, Nasir menyatakan, juga telah membuka posko UI peduli melawan asap di lokasi bencana asap. Pembukaan posko ini dilakukan oleh Fakultas Kedokteran UI. Menurut dia, aksi mahasiswa kedokteran ini juga sesuai dengan himbauan Kemenristekdikti. Sebelumnya, pemerintah telah menghimbau agar fakultas kedokteran bisa membantu masyaraarakat yang terkena bencana asap. Selain itu, Undip juga telah berkontribusi dengan membuat alat pembersih udara dengan sistem nano, Zeta Green. Alat ini merupakan karya dari Muhammad Nur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement