REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Rani Sauriasari mengatakan diseminasi hasil riset yang bermutu perlu disebarkan ke masyarakat luas, calon investor dan stakeholder lainnya.
"Diseminasi hasil riset yang bermutu tidak sekadar presentasi dalam seminar internasional atau diterbitkan di jurnal terindeksasi database internasional, tapi perlu langkah lebih lanjut ke masyarakat luas," katanya dalam sambutan pada 'Pameran Hasil Riset Inovatif dan Gelar Hasil Riset Farmasi 2015' di kampus UI Depok, Kamis (1/10).
Dikatakannya tumbuhnya budaya riset di Indonesia melahirkan banyak karya bermutu yang melahirkan banyak karya bermutu yang memiliki peran potensial sebagai solusi permasalahan bangsa. "Banyak kegiatan riset yang tidak tampil dan tidak dikenal oleh stakeholder," katanya.
Ia mengatakan riset di bidang farmasi memiliki keunggulan yakni tidak hanya mencakup basic research, namun juga product based, patient based, dan population based research. Terdapat banyak hasil riset berupa produk dengan sentuhan teknologi farmasi yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Tahun ini saja tercatat tiga perusahaan farmasi besar nasional bekerja sama dengan Faklutas Farmasi UI dalam upaya komersialisasi produk riset," ujarnya.
Menurut dia perlu mengangkat lebih banyak lagi para peneliti dari comfort zone dan mempertemukan mereka dengan para investor sebagai langkah menuju pemanfaatan hasil riset semaksimal mungkin.
Lebih lanjut ia mengatakan capaian publikasi internasional oleh staf Farmasi UI cukup membanggakan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2014 rasio publikasi terhadap dosen 0,6 persen. Ini artinya, lanjut dia, lebih dari setengah staf menghasilkan satu publikasi internasional per tahun.
Pada 2015 farmasi UI juga telah meluncurkan buku Direktori Jurnal Internasional di bidang Farmasi dan buku profil periset Farmasi UI 2015.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
