Ahad 07 Jun 2015 13:33 WIB

IPK 3,99, Anak Buruh Serabutan Ini Bersiap Daftar S2 ke Australia

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Universitas Sebelas Maret
Universitas Sebelas Maret

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Mempunyai latar belakangan sosial ekonomi keluarga miskin, tak membuat ciut nyali Devi Triasari dalam menempuh studi.

Prestasi akademik gadis berusia 24 tahun ini moncer, selama menempuh studi di Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Sebelas (UNS) Solo, Jateng.

Gadis kelahiran Ngawi, Jatim, ini lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Ia berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3,5 tahun. Semua MK (Mata Kuliah) yang ditempuh meraih nilai A. Hanya satu MK yang memperoleh nilai B.

Prestasi akademik ini, tak membuat Devi jumawa. Ia tetap rendah hati. Malah, prestasi moncer itu dipersembahkan untuk kedua orangtuanya di Ngawi, Jawa Timur, yakni  Suwito  yang bekerja sebagai buruh serabutan dan Karinem yang menjadi pembantu rumah tangga.

''Kebanggaan ini buat kedua orangtua juga,'' tutur Devi.

Meski orangtua berlatar-belakangan buruh kasar dan PRT, justru membuat Devi ingin membuktikan, bahwa kesulitan ekonomi bukan sebuah penghalang untuk meraih cita-cita. Justru kondisi demikian ini, kata dia, menjadi motivasi semangat.

Usai lulus dari SMK, Devi sempat bekerja disebuah toko. Niat kuat melanjutkan kuliah, mendorongnya mendaftar Program Bidikmisi. Program ini merupakan bantuan biaya pendidikan bagi siswa berprestasi, tapi keterbatasan bidang ekonomi. Cita-cita itu terwujud, dan diterima di FH UNS Solo.

Lantaran diterima sebagai mahasiswa jalur Bidikmisi, Devi setiap bulan mendapat biaya hidup Rp 600 ribu.

Usai lulus sarjana, Devi berusaha sekuat tenaga untuk mencari dana demi operasi katarak sang ayah. Devi pun memberi les privat siswa SD, SMP, dan SMA. Kursus keliling ini ditekuni sejak aktif kuliah.

''Kerja apa saja dilakukan, asalkan halal. Semua bisa dilakukan, kerja apa saja dan dimana saja. Jual pulsa juga dapat uang. Mengetik online juga pernah, jualan barang apa saja via online. Semualah yang bisa dikerjakaan menghasilkan uang.”

Di sisi lain, Devi juga sedang bersiap-siap melanjutkan program master. Pilihannya, tetap linier satu jalur Fakultas Hukum di universitas Australia atau Belanda.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement