Selasa 20 Jan 2015 15:23 WIB

Rektor Baru akan Kembangkan ITB Jadi Kampus Wirausaha

Rep: C63/ Red: Taufik Rachman
Rektor ITB yang baru Kadarsah Suryadi (kanan), Akhmaloka (kiri) dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Betti Alisjahbana (tengah) pada pelantikan Rektot ITB yang baru di Aula Barat Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (20/1).(Edi Yusuf/Republika)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rektor ITB yang baru Kadarsah Suryadi (kanan), Akhmaloka (kiri) dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Betti Alisjahbana (tengah) pada pelantikan Rektot ITB yang baru di Aula Barat Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (20/1).(Edi Yusuf/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Setelah secara resmi dilantik sebagai rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2015-2020, Kadarsah Suryadi langsung menyatakan kesiapannya membawa ITB dari riset university menuju Entrepreneurial University (univeristas wirausaha).

Kadarsah mengatakan untuk menuju Entrepreneurial University tersebut, salah satu langkah yang dilakukan antara lain dengan menguatkan capaian yang ITB raih saat ini yakni mengenai riset."Riset tetap akan dikuatkan, karena itu faktor pendukungnya," ujar Kadarsah usai dilantik di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Selasa (20/1).

Dikatakan Kadarsah hasil riset memegang peranan penting terutama untuk hasil-hasil riset yang berpotensi untuk diindustrialisasikan. Pasalnya, riset tersebut semakin mendorong kampus menuju Entrepreneurial University yang diharapkan.

Kadarsah juga tidak menampik beberapa tantangan yang harus dihadapi ITB untuk bertransformasi menjadi Entrepeneurial University. Oleh karenanya untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerjasama yang koheren baik dengan industri, dunia usaha dan pemerintah.

"Tentu ITB tidak bisa berjalan sendiri, butuh kerjasama semua pihak, karena kita tahu dana untuk komersialisasikan hasil riset itu tidak bisa ditanggung Perguruan Tinggi semuanya," ujarnya.

Ia menyebutkan kerjasama perlu dilakukan mengingat masing-masing pihak tersebut memegang peranan penting menuju entrepreneurial university. ITB menurutnya sebagai perguruan tinggi berfungsi mencari penemuan-penemuan baru dan mematenkan hasilnya. Sementara ranah industri berfungsi untuk implementasi dan pengembangan hasil riset tersebut.

"Wilayah industri sebagai penyediaan dana investasi, nah pemerintah sebagai pihak pembuat regulasi pun berperan sekali," ujar pria lulusan Doktor Marsaille, Prancis tersebut.

Kombinasi ketiganya menjadi hal yang paling berperan menuju capaian tersebut. "Kemitraan strategis Perguruan Tinggi, lembaga riset, pemerintah dan industri, semua berperan besar," ungkapnya.

Selain itu, fokus lain yang dikedepankan Kadarsah antara lain dengan menciptakan lulusan yang berdaya saing dan memiliki integritas. Hal ini juga menurut Kadarsah sebagai upaya ITB membantu negara dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Bukan hanya menyiapkan kampus berdaya saing internasional, tapi lulusannya juga jangan kalah dengan luar negeri untuk pasar kerja," ujarnya.

Pelantikan Kadarsah ini juga disaksikan secara langsung oleh Menteri Ristek dan Dikti M Nasir, Ketua MWA ITB Betti Alisjahbana, Ketua Senat ITB, dan Rektor ITB periode terdahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement