REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Hawai belajar penanggulangan bencana melalui metode penanggulangan yang selama ini diterapkan di Indonesia dalam Simposium Asia-Pasifik Pengurangan dan Ketahanan Risiko Bencana di Yogyakarta, Kamis.
Presiden Universitas Hawai Greenwood di sela-sela simposium tersebut mengatakan selain mempelajari model penanggulangan bencana yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, juga ingin bertukar pikiran mengenai mekanisme adaptasi perubahan iklim.
"Saya ingin melalui pertemuan ini diharapkan dapat bertukar pikiran mengenai pengurangan dan penanggulangan bencana serta beradaptasi dengan perubahan iklim yang saat ini terjadi,"katanya.
Greenwood menilai Indonesia merupakan mitra yang telah memiliki pengalaman kuat di bidang penanggulangan bencana. Salah satunya, kata dia, dibuktikan dengan bencana yang pernah terjadi di Yogyakarta.
"Saya telah melihat wilayah longsor dan erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta yang akhirnya cepat pulih dan dapat diatasi. Kami ingin menyebarkan apa yang diterapkan di Indonesia ke wilayah lain secara menyeluruh,"katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih dalam tahap menciptakan bidang ilmu baru mengenai ketangguhan penanggulangan bencana di kampusnya. Sehingga, ia menilai hasil dari pembelajaran dengan pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana di Indonesia dapat dipelajari di Universitas Hawai.
"Melalui kerja sama dengan mitra kami di Indonesia, kami berada dalam proses menciptakan bidang ilmu baru yang membuat jaringan ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial khususnya terkait penanggulangan bencana,"katanya.
Sementara itu Guru Besar Bidang Pendidikan Universitas Hawai, Maya Soetoro mengemukakan bahwa Hawai dan Indonesia memiliki kesamaan budaya dan lokasi secara geografis.Sehingga, menurut dia upaya bertukar pikiran kedua negara yang antara lain mencakup penanggulangan bencana merupakan upaya yang tepat.
"Kami melihat upaya yang sangat baik untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Hawai. Supaya dapat memberikan manfaat yang lebih banyak yang bisa kami pelajari tentang berbagai permasalahn satu sama lain,"kata adik tiri Presiden Amerika Serikat Barack Obama ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
